Puisi Hermawanastri Berjudul Cintaku bernama Nastri 1 Bait 30 Baris
Cintaku bernama Nastri
Oohh, cintaku Nastriii,,
Ketika hati ini kau curiii,,
Oleh senyummu berserii,,
Sulit raga ini menghindarii,,
Meskipun jarak seujung jarii,,
Hanya terpakuku seorang dirii,,
Sulit ku untuk berusaha berlariii,,
Mengerang sakit rasakan sendiriii,,
Bagaikan menghujam ditusuk duriii,,
Yang tumbuh pada batang pohon turii,,
Darah mengalir dalam luka terasa periii,,
Keluar masuk darah celah dari pori porii,,
Seakan mayat yang dianggap mati surii,,
Sakit nya tak hilang sampai berhari harii,,
Ya,, sakit ini takkan hilang terhitung harii,,
Oh, mustahil lenyap dalam hitungan harii,,
Bagaikan sakitnya bila dijadikan anak tirii,,
Oleh ibu muda yg dinikahkan secara sirii,,
sifat jelek nya yang dilambari dengki irii,,
Ku berusaha cintamu yang tulus kucarii,,
Meski berlari mengitari kesana kemarii,,
Memutari di panggung bak latihan tarii,,
Memesona diiringi musik campur sarii,,
Berputaran tubuh berjalan dengan lorii,,
Kucari cintamu sampai keujung negeri,,
Tapi kenapa kamu masih menutup dirii,,
Tapi kenapa cintamu tidak kau kan berii,,
Bukan cinta yang palsu tapi cinta yg orii,,
Sering ku dengar kau ucapkan kata sorrii,,
Dengan lapang dada kuucapkan donworii,,
Puisi “Cintaku bernama Nastri” berhasil menyampaikan gejolak emosi yang mendalam, terutama dalam penggambaran rasa sakit dan kerinduan yang dialami penulis. Penggunaan repetisi dalam frasa dan rima menambah intensitas perasaan, menciptakan efek yang menggugah. Namun, meskipun ada keindahan dalam ungkapan, terkadang pilihan kata terasa terlalu berulang dan bisa diperhalus untuk meningkatkan keindahan bahasa. Ide tentang cinta yang berjuang meski terhalang jarak dan kesulitan adalah tema yang universal, namun penyampaian yang terlalu bertele-tele bisa mengurangi kekuatan pesan yang ingin disampaikan. Meskipun terdapat beberapa momen kejutan, seperti perbandingan dengan “anak tiri”, elemen kejutan dalam puisi ini masih dapat ditingkatkan untuk memberikan dampak yang lebih kuat. Keseluruhan, puisi ini menunjukkan potensi yang baik, tetapi ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut dalam hal keindahan bahasa dan kedalaman makna.