Puisi Zainal arifin Berjudul Cinta suci 1 Bait 12 Baris
Z
Cinta suci
© Zainal arifin
Aku hanyalah sebuah butiran debu.
Yang terbawa oleh hembusan angin rindu.
Dan dimana kerinduan itu adalah hasil dari penantian.
Penantian sebuah cinta yang tulus.
Seakan akan cinta itu seperti sebuah arus air.
Walupun sesekali pecah oleh bebatuan.
Tapi, cinta itu kan kembali menyatu.
Menyusuri arus air sampai ke samudra Ma'arif.
Tempat dimana cinta dan cita kembali bersenyawa.
Dan pada akhirnya cinta itu akan berakibat padanya.
Kepada yang maha cinta maha suci.
Yaitu cinta kita kepada ALLAH SWT.
Puisi “Cinta Suci” menyuguhkan gambaran yang indah tentang perjalanan cinta yang tulus dan spiritual. Penggunaan metafora seperti ‘butiran debu’ dan ‘arus air’ memberikan kedalaman pada ekspresi kerinduan dan penantian. Penulis dengan cermat mengaitkan cinta manusia dengan cinta kepada Yang Maha Kuasa, menambahkan dimensi religius yang sangat relevan dalam konteks pencarian makna hidup. Namun, meskipun keindahan bahasa yang digunakan cukup memikat, terdapat beberapa pengulangan yang dapat mengurangi ketegasan pesan. Secara keseluruhan, puisi ini menyentuh hati dan mengajak pembaca untuk merenungkan makna cinta yang lebih tinggi. Saya berharap penulis dapat mengeksplorasi lebih jauh elemen kejutan dalam penggambaran cinta, sehingga puisi ini dapat lebih meninggalkan kesan mendalam.