Cinta, Sebuah Cerita Nan Panjang - AntologiPuisi.com
Cinta, Sebuah Cerita Nan Panjang
Disuatu tempat terberkahi
Disuatu Tanggal Karunia
Disuatu Bulan klimaks
Disuatu Tahun penantian
Hari itu Tuhan tiupkan roh beraroma
Roh cantik jelita dan bakal bernama
Hadirnya dinanti pohon cinta
Tangisnya dirindu belai kasih mama
Tak lama berselang pecah suasana
Suaranya kalahkan jerit mama
Riuh kamar hiasi beragam harap
Raut lega ada dimanapun pandangan hinggap
Gadis hirup udara dan menangis
Tubuh merah merona dan meronta
Menendang-nendang tiada jeda dan habis
seolah ingin berlari dan bersukacita
Harap mama akan wanita anggun dan cantik
Niscaya banggakan dengan senyummnya
Harap papa akan kelembutan yang mempesona
Niscaya sejukkan tiap hati yang tercabik
Saat yang lain surabaya terberkahi
Saat yang lain duapuluh dua Karunia
Saat yang lain Desember klimaks
Saat yang lain Sembilan belas delapan satu penantian
Tuhan tiupkan pula roh perkasa
Roh pejantan yang nyata
Hadirnya juga dinanti pohon cinta
Tangisnya dirindu belai kasih mama
Harap bunda akan lelaki pelindung semesta
Niscaya banggakan dengan perkasanya
Harap ayahanda akan kejantanan yang berani
Niscaya kokoh pimpin bumi
Entah berapa lama.............
Rentang waktu telah tercipta
Rasa sakit dan haru telah terbiasa
Rekah bahagia telah dirasa
Damai cinta sering aliri hati dua roh berbeda
Aaaaarrrgggghhhhhh......
Saat ini Surabaya ini
Saat ini tigapuluh satu ini
Saat ini maret ini
saat ini dua ribu tujuh ini
Sebagai roh perkasa itu, aku menanti
Kutunggu dirimu wahai roh beraroma
Sering kutebak dirimu roh beraroma
Hanya harapan yang mampu mengatasi
Tuhan selalu yakinkan hatiku
"Jangan lelah kau tunggu"
"Telah Kutitahkan pada roh beraroma"
"Kau Kucipta Untuk roh perkasa"
Tuhan selalu yakinkan hatinya
"Jangan lelah kau nanti"
"Telah Kutitahkan pada roh perkasa"
"Kau Kucipta Untuk seorang bidadari"
Ya Rob .....
Pertemukan kami agar saling merindui
Satukan dalam cinta yang kau ridhoi
Tautkan hati kami jika telah saling sapa
Akhiri teka-teki kami yang saling menanti
Dinda......
Kumulai cari engkau saat ini
Cinta yang kubawa tak datang dengan parang
Cari aku hingga sudut sempit bumi
Ku kan sambut dengan wanginya kembang
Sabarlah dalam menanti
Aku kan gigih dalam mencari
Cinta itu akan kita nikmati dan bagi
Bersama dibuainya dengan ridho ilahi
Sempurnakan sujudmu dindaku
Dewasakan manjamu
Tuluskan niat dan doamu
Selalu luruskan sajaddahmu
Mungkin besok atau bulan, tahun depan kita berjumpa
Mungkin hari ini kita bersapa dalam maya atau nyata
Bisa berawal dengan benci atau mimpi
Bisa pula berawal dari puisi ini
mei 2007