Puisi Naznid Berjudul Bengah 2 Bait 8 Baris
N
Bengah
© Naznid
Menerabas payoda putih
Larik jemari menari keluh
Bagai nabastala tak berarti
Kau tak mau mengambil arti
Seringai kecut aku haturkan
Pada buana menyebalkan
Anggak dimakan sendiri
Bengah, tak tahu diri
Puisi ‘Bengah’ mengusung tema yang cukup kuat, menciptakan suasana yang melankolis dan penuh kegetiran. Penggunaan frasa ‘payoda putih’ dan ‘larik jemari menari keluh’ menggambarkan keindahan yang kontras dengan perasaan hampa yang dinyatakan dalam kalimat-kalimat berikutnya. Penyair berhasil membangkitkan emosi melalui ungkapan yang lugas namun puitis. Namun, ada kalanya penggunaan istilah seperti ‘nabastala’ terasa agak janggal dan bisa mengurangi fluency pembacaan. Idea di balik puisi ini mengenai ketidakberdayaan dan penolakan untuk memahami keadaan adalah tema yang universal, namun penyajiannya masih bisa lebih orisinal. Makna di balik puisi ini cukup dalam, mengajak pembaca untuk merenungi arti dari sebuah ‘bengah’ atau ketidakpahaman yang dialami individu. Meskipun demikian, elemen kejutan dalam puisi ini tidak begitu terasa, sehingga pembaca mungkin dapat memperkirakan ‘patah hati’ yang akan datang. Secara keseluruhan, puisi ini memiliki kekuatan tersendiri, meskipun masih ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut.