Puisi Frans Elka Saputra Berjudul Aku Dan KetidakBerdayaanku 7 Bait 21 Baris
F
Aku Dan KetidakBerdayaanku
© Frans Elka Saputra
Aku dan ketidakberdayaanku
merasakan jauh darimu
nyatanya kau begitu dekat denganku
katakanlah sejujurnya kepadaku
apa yang ada dibenakmu
bukan hanya janji dan sumpah palsu
lihatlah aku dan ketidakberdayaanku ini
menanggung cinta sendiri
apakah hidupku hanya ada airmata?
apakah hanya ada airmata di hidupku?
hanya ada airmata dihidupku
apakah kehidupanku hanya cerita tentangmu?
apakah hanya cerita tentangmu yang ada dikehidupanku?
hanya ada cerita tentangmu di kehidupanku
ambilah kesedihanku
sebagai pendamping hidupmu
biarlah diriku hilang dalam ketidakberdayaanku
aku akan selalu mencintaimu
walau sampai diakhir kehidupanku
mintalah sumpah demi apapun kepadaku
maka akan kuberikan kepadamu
Puisi “Aku Dan KetidakBerdayaanku” berhasil menggugah perasaan pembaca melalui penggambaran ketidakberdayaan dan kesedihan yang mendalam. Penyair dengan cermat menciptakan suasana yang melankolis, di mana cinta dipadukan dengan rasa kehilangan yang menyakitkan. Pengulangan frasa ‘hanya ada airmata’ menciptakan ritme yang kuat, sekaligus menegaskan rasa putus asa yang dirasakan oleh tokoh. Namun, meskipun emosi yang disampaikan cukup kuat, ada kalanya penggunaan bahasa terasa monoton dan kurang bervariasi, yang dapat mengurangi keindahan keseluruhan puisi. Dari segi ide, meskipun tema ketidakberdayaan dalam cinta bukanlah hal yang baru, penyair berhasil memberikan sentuhan pribadi yang membuatnya terasa lebih dekat dengan pembaca. Namun, kedalaman makna dapat dieksplorasi lebih lanjut untuk memberikan dimensi tambahan pada puisi ini. Secara keseluruhan, puisi ini menyentuh dan berpotensi untuk menjangkau banyak hati, meskipun masih ada ruang untuk perbaikan dalam aspek keindahan bahasa dan kejutan kreatif.