Puisi Qeelicious Berjudul Was 3 Bait 13 Baris
Q
Was
© Qeelicious
Dulu kita bersama..
Sekumpulan pemuda penuh euforia
Mencoba berbagai fasilitas ibukota
Bermain dan menikmati semuanya
Namun Kini, kita tak lagi bersama
Jalanan kehidupan yg berliku
Telah memaksa kita memilih persimpangan yang berbeda
Yang menjauhkan kita dari sedia kala
Tapi Tuhan Maha Baik
Dia memberi kita kanvas ber-rupa warna
Untuk kita lukiskan berbagai kisah
Yang bisa kita bagi ceritanya
Saat kita akhirnya bertatap muka..
Puisi “Was” menyentuh tema nostalgia dan perjalanan hidup yang universal, di mana penulis berhasil menangkap esensi perpisahan dengan cara yang sangat emosional. Diawali dengan kenangan yang manis akan masa lalu, pembaca diajak merasakan euforia dan kesenangan yang dialami bersama teman-teman. Namun, keindahan tersebut diimbangi dengan realitas pahit dari perpisahan yang terpaksa harus dihadapi. Penggunaan metafora ‘kanvas ber-rupa warna’ sangat kuat, memberikan gambaran bahwa meskipun kita terpisah, masih ada harapan untuk menciptakan kenangan baru. Meskipun demikian, ada kalanya penyampaian ide terasa agak konvensional, dan mungkin bisa mengeksplorasi lebih dalam tentang bagaimana perpisahan itu membentuk identitas individu. Secara keseluruhan, puisi ini menggugah emosi dan memberikan refleksi yang mendalam terhadap perjalanan hidup. Sebuah karya yang layak diapresiasi, meskipun bisa lebih berani dalam inovasi ide dan penyampaian.