Puisi Ilham P. S. Berjudul Sontak 2 Bait 7 Baris
I
Sontak
© Ilham P. S.
Setiap hendak menulis sajak
sketsa wajahmu itu selalu saja merebak
udara menjadi sesak
penaku henti mendadak
serangkaian kosakata di benakku pun luluh-lantak
setiap itu pula aku tak tahu harus apa selain menunda dan menyaksikan tiap imaji yang tersisa malihrupa jadi jelaga.
Ilham P. S.
Puisi “Sontak” berhasil menangkap kebingungan dan ketidakberdayaan penulis dalam mengekspresikan perasaan yang mendalam terhadap sosok yang diilustrasikan. Dengan penggunaan frasa seperti ‘udara menjadi sesak’ dan ‘penaku henti mendadak’, penulis dengan efektif menghadirkan suasana yang penuh emosi, menciptakan resonansi dalam diri pembaca. Struktur kalimat yang rumit dan padat mencerminkan ketegangan batin yang dialami, meski kadang membuat makna menjadi agak tersamar. Namun, keindahan bahasa yang terjalin dalam puisi ini tetap memikat, meskipun kadang terasa berat dipahami. Ide yang diusung mengenai kesulitan dalam menuangkan perasaan ke dalam kata-kata adalah tema yang umum, tetapi disampaikan dengan nuansa yang unik. Kedalaman makna puisi ini terlihat dari perjuangan penulis dalam menciptakan imaji yang sempurna, meski hasilnya sering kali tidak memuaskan. Terakhir, elemen kejutan dalam puisi ini tidak begitu kuat, sehingga pembaca mungkin merasa sedikit terduga. Secara keseluruhan, “Sontak” adalah puisi yang menggugah dan menantang, meskipun ada beberapa aspek yang dapat diperhalus.