Puisi TRI WAHYUNI Berjudul Sekedar mengucap tak mampu bertindak 3 Bait 16 Baris
T
Sekedar mengucap tak mampu bertindak
© TRI WAHYUNI
Satu teori bagaikan beribu beban
Sekedar mengucap tak mampu bertindak
Terpelosok kedalam jaring-jaring kekelaman
Hari-hari hanya dipenuhi dengan suramnya kehidupan
Khayalan tinggi hanyalah kerinduan
Berlari mengitari dunia sampai ujungnya
Hingga semua pengorbanan kau kerahkan
Berharap hidup jauh lebih indah
Namun apa yang kau dapatkan ?
Tak satupun apa yang kau inginkan kau temui ?
Karena tujuan yang tak pernah jelas
karena waktu kau sia-siakan
kini sisa hidupmu...
hanya bagaikan beban
TRI WAHYUNI
kamar,14 juli 2014
Puisi ini memancarkan nuansa melankolis yang kuat, menciptakan gambaran tentang beban pikiran dan kerinduan yang tak terwujud. Penggunaan metafora seperti ‘jaring-jaring kekelaman’ dan ‘hari-hari hanya dipenuhi dengan suramnya kehidupan’ memberikan kedalaman emosional yang mendalam, seolah-olah mengajak pembaca merasakan kegelapan yang dialami penulis. Namun, meskipun kekuatan emosinya kuat, ada kalanya pengulangan ide terasa sedikit monoton dan mengurangi daya tarik. Dari segi bahasa, meskipun penggunaan diksi cukup baik, ada beberapa frasa yang bisa dipilih lebih tepat untuk menambah keindahan. Dalam hal keaslian, tema kerinduan dan pencarian makna hidup adalah tema klasik yang sering diangkat, tetapi penyampaian pribadi penulis memberikan nuansa tersendiri. Kedalaman makna puisi ini cukup mencolok, menyentuh isu eksistensial yang relevan bagi banyak orang. Namun, mungkin elemen kejutan dalam puisi ini masih bisa ditingkatkan, karena pembaca dapat merasakan arah ceritanya dengan mudah. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyampaikan emosi dan makna, meskipun masih ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut.