Puisi Muddimah Berjudul Sajak Tarian Dalam Doa 5 Bait 20 Baris
M
Sajak Tarian Dalam Doa
© Muddimah
Menari merajut peluh
Meringkuk memohon upah
Terus saja seperti itu,
Jangan diam ..
Kau mau hidupmu tergadai
Sedangkan kasihmu telah berharap
Melangkahlah wahai Rindu
Jangan pernah kau diam,
Bahkan sampai berhenti ..
Sulit ? Memang
Mencapai tepi dari sebuah dermaga
Sangatlah jauh, gelombangpun terus mengakar
Dan ilalang takkan berhenti merambat
Teruslah lukis keseimbangan
Antara kau dan Tuhan
Karna hanyalah Dia
Yang Perkasa dalam Kehidupan
Tutup mata,
Dan katakan..
Allah Azza Wa Jalla .
Puisi “Sajak Tarian Dalam Doa” menggugah perasaan dengan cara yang sederhana namun mendalam. Penggunaan kata-kata yang lugas dan metaforis, seperti ‘menari merajut peluh’ dan ‘gelombangpun terus mengakar’, menciptakan gambaran yang kuat, mengajak pembaca untuk merasakan perjuangan dan harapan. Terdapat nuansa spiritual yang kental, di mana penulis mengajak kita untuk tidak pernah berhenti berusaha dan berdoa, meskipun tantangan menghadang. Namun, meski puisi ini memiliki kekuatan dalam penyampaian emosi, ada beberapa bagian yang terasa repetitif dan bisa diperbaiki untuk menambah variasi. Secara keseluruhan, puisi ini memiliki keindahan bahasa yang menawan, sekaligus menyampaikan pesan yang dalam tentang harapan dan keteguhan iman. Namun, unsur kejutan dalam penyampaian ide masih bisa ditingkatkan untuk menarik perhatian lebih jauh. Dengan beberapa penyempurnaan, puisi ini berpotensi menjadi karya yang sangat menginspirasi.