Puisi abudalta Berjudul Rencana Juang 5 Bait 18 Baris
a
Rencana Juang
© abudalta
tiba masamu bisa proklamirkan
syak wasangka tercurahkan dalam selaksa ocehan
di antara potensi dan debu belenggu persuasi
entah mengganggu ataupun menggurui
nyata menyembunyikan sengketa diupakara dan dirudapaksa
wacana si topeng mengucur saja
di balik tirai fenomena segalanya seolah tiada apa
ada yang setuju membiru
namun juga banyak yang kontra
sedikit hanya menggerutu
yang lainnya malah gegap mencela
namun tatkala di penghujung
ada sedikit senyum menyanjung
meski pendengarpun memandang terhuyung
tak tega atau terkagum
semoga benat dan membaik
itu satu harapan yang ku himpun.
abudalta
Puisi “Rencana Juang” menyiratkan pertempuran batin yang mendalam dalam menghadapi realitas sosial yang penuh ambiguitas. Melalui penggambaran potensi yang terhalang oleh ‘debuh belenggu persuasi’, penulis berhasil menciptakan suasana yang mengundang refleksi mendalam tentang konflik dan harapan. Pilihan kata yang digunakan memberikan kesan puitis yang kuat, meskipun terdapat kekurangan dalam hal kejelasan yang dapat membuat pembaca tersesat di tengah alur pikir yang kompleks. Namun, keindahan bahasa yang terjalin dengan ritme yang tidak biasa memberikan daya tarik tersendiri. Keaslian ide yang diusung mencerminkan tantangan di masyarakat kita, meski bisa lebih tajam dalam menyoroti konflik yang dimaksud. Kedalaman makna terletak pada harapan yang tersembunyi di balik kerumitan, meskipun bisa diperdalam lagi untuk memberikan dampak yang lebih kuat. Elemen kejutan dalam puisi ini hadir di akhir, dengan harapan yang bersinar di tengah kegelapan, tetapi bisa lebih mengejutkan jika ada perubahan sudut pandang yang lebih dramatis. Secara keseluruhan, puisi ini menggugah pikiran dan emosi, meskipun beberapa aspek perlu ditingkatkan untuk mencapai kesempurnaan.