Puisi Anonym Berjudul Jejak dalam udara 3 Bait 9 Baris
a
Jejak dalam udara
© anonym
Dan lihatlah,
Sekumpulan burung-burung melintas dikotaku
Dilangit senja yang perlahan pekat ditelan malam
Beriringan mereka terbang pergi dan berlalu
Sedang aku,
Menyesap rindu dijejak-jejak yang semakin hilang
Kuingin kau mencintai aku seperti udara,
Meski kasat tapi kau hirup selamanya...
Puisi “Jejak dalam udara” menghadirkan suasana yang puitis dengan penggambaran burung-burung yang melintas, menggambarkan perasaan rindu yang mendalam. Penggunaan kata-kata yang sederhana namun kuat, seperti ‘menyesap rindu’ dan ‘jejak-jejak yang semakin hilang’, mampu menyentuh hati pembaca. Ada keindahan dalam bagaimana penulis mengaitkan cinta dengan udara, sebuah metafora yang menggambarkan cinta yang tak kasat mata namun selalu ada. Namun, meskipun ide tersebut cukup menarik, tema cinta yang diungkapkan memang merupakan tema yang sering ditemui dalam puisi lain, sehingga kurang memberikan kesan orisinal. Penulis berhasil menciptakan kedalaman makna melalui perasaan yang universal, tetapi bisa lebih mengejutkan dengan elemen yang lebih tak terduga. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyampaikan emosi dengan baik, meskipun ada ruang untuk eksplorasi yang lebih dalam dan inovatif.