Puisi Topan Wahyudi Berjudul Hujan Rasa Kamu 3 Bait 9 Baris
T
Hujan Rasa Kamu
© Topan Wahyudi
Dengarlah rintik hujan diluar jendela.
Ia adalah getaran-getaran rinduku yang menua.
Yang terkekalkan oleh batu-batu dihalaman rasa.
Lihatlah rintik hujan diluar sana.
Ia adalah benih-benih cintaku yang tiada.
Yang jatuh dari langit-langit hati nestapa.
Rasakanlah rintik hujan diluar jendela.
Ia adalah tetes-tetes air mataku yang melanda.
Yang basah membanjiri hati-hati manusia.
Puisi ‘Hujan Rasa Kamu’ menggambarkan dengan indah tentang bagaimana hujan dapat menjadi simbol dari perasaan mendalam seseorang. Penggunaan metafora hujan sebagai representasi dari rindu dan cinta yang hilang sangatlah kuat dan menyentuh. Penulis berhasil menciptakan suasana melankolis yang dapat dirasakan oleh pembaca, terutama melalui frasa-frasa yang puitis dan berirama. Keindahan bahasa yang digunakan, meskipun mungkin terasa klise pada pandangan pertama, tetap mampu memberikan nuansa segar ketika dibaca. Namun, ide yang disampaikan, meskipun indah, tidak sepenuhnya baru dan terkesan sedikit umum dalam konteks puisi cinta. Kedalaman makna puisi ini cukup menarik, meskipun dapat lebih diperdalam dengan eksplorasi yang lebih luas mengenai tema kehilangan. Elemen kejutan dalam puisi ini cukup minim, sehingga bisa jadi pembaca sudah dapat menebak arah dari perasaan yang disampaikan. Secara keseluruhan, puisi ini memiliki kekuatan dalam emosinya dan keindahan bahasa yang memikat, meskipun bisa ditingkatkan dalam keaslian dan kejutan.