Puisi Mohammad Fathan Farihi Berjudul Doa di Serambi Musholla 9 Bait 29 Baris
M
Doa di Serambi Musholla
© Mohammad Fathan Farihi
1/
_Tayaqqodu tayaqqodu, tayaqqodu ya niyam_
Pohon-pohon berdzikir
Udara,
menyeruakkan sejuk
Yang memeluk
Lampu-lampu kamar mulai menyala
Menghaturkan bayang
Yang berbondong-bondong terjaga
Menganju menuju suluk
2/
Dengan _nafsul muthmainnah_
Asma-asma pujian terlantun
Oleh bibir yang memohon _'afwu_
Untuk ayah dan ibu
Penerima, kebiadaban diri
Ya Latif
Lembutkan hati
Yang selalu pongah
Atas rahmat nikmat
Pada setiap hembusan nafas
_Hayya 'alal falah_
Tak sadar, adzan hampir usai
Bibir itu,
mulai menutup dzikirnya
Berharap _falah_,
dengan menggantung doa
Di serambi musholla
Banyuwangi, 26 Januari 2023
Puisi ‘Doa di Serambi Musholla’ menawarkan suasana spiritual yang mendalam dan penuh ketenangan. Menggunakan bahasa yang kaya akan nuansa religius, puisi ini mampu membangkitkan perasaan syahdu di hati pembaca. Penggunaan frasa Arab seperti ‘nafsul muthmainnah’ dan ‘hayya ‘alal falah’ menambah dimensi otentik dan memperkuat atmosfer keagamaan yang ingin disampaikan. Keindahan bahasa tercermin dalam cara penyair menggambarkan alam dan aktivitas dzikir yang menyatu dalam harmoni. Sementara itu, ide tentang refleksi diri dan permohonan ampunan kepada orang tua menjadi sentuhan yang menyentuh dan relevan secara universal. Meskipun demikian, elemen kejutan dalam puisi ini tidak terlalu menonjol, karena mengikuti alur yang cukup konvensional dalam tema doa dan refleksi spiritual. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyampaikan kedalaman makna dengan cara yang halus dan indah, memadukan elemen-elemen keagamaan dengan pengalaman spiritual yang personal.