Di Dekat Tanjung, Ibu Berdoa - AntologiPuisi.com
Di Dekat Tanjung, Ibu Berdoa
wajahmu seluas tanjung
ketika langit dan tanganmu terkhatub sujud
mendoakan jarak yang membentang
bumi seperti perutmu yang lapar
meminta anak baru
agar kau tidak kesepian menemani laut
sebab anak kandungmu sudah menjadi batu karang
diam mengeram dosa
deretan doa menanjak jauh
memukul-mukul dinding rumah Tuhan
berharap Ia melepas hujan
medinginkan amarah dan usia keringmu
tiba-tiba kau melahirkan wajah baru
bentuk baru, harapan baru juga air mata baru
dan Ia mengabulkan doa tuamu
kau bergegas bersyukur dengan pasti
menikmati senyum mugil di hadapanmu
matanya terpancar tanjung yang kecil namun teduh
kemudian, kau mengingat anak kandungmu
sudah lama ia menjadi batu
kau berharap Ia mengampuni dosanya
dan mengembalikannya ke pangkuanmu
namun sudah terlambat
yang batu biarlah menjadi batu
yang baru biarlah menjadi baru
kau menimang anakmu dengan setia
memberi susu dan gandum dari lumbung dadamu
ia tumbuh sejajar dengan matahari
matanya persis semenanjung ini
"Ibu, doamu sudah tumbuh. Biarlah tubuh ini menjadi utuh"
lalu kau pun menutup doa.