Puisi Anto Airu Berjudul Bayang sepertiga hari 1 Bait 8 Baris
A
Bayang sepertiga hari
© Anto Airu
Aku gelisah..
Aku berlarian menuju entah kemana
Kuratan menjalar dari kuku kaki
Titik masih serupa bayang diri di sepertiga hari
Aku berlarian entah untuk apa
Embun pun kalah pagi dengan langkah jari
Tak bergeming tak beranjak
Suara gemuruh serak
Puisi ‘Bayang sepertiga hari’ berhasil menyajikan gambaran kegelisahan yang mendalam melalui pilihan kata yang tepat dan ritme yang mengalir. Penggunaan metafora seperti ‘bayang diri di sepertiga hari’ menciptakan nuansa melankolis yang menggugah, seolah menggambarkan perasaan terjebak di antara harapan dan kenyataan. Di sisi lain, penggambaran ‘kuratan menjalar dari kuku kaki’ mengungkapkan ketidakberdayaan yang sangat kuat, melambangkan beban emosional yang tak terucapkan. Meskipun puisi ini kaya akan imaji, ada beberapa bagian yang terasa agak repetitif dan bisa dipertimbangkan untuk disusun kembali agar lebih mengalir. Secara keseluruhan, puisi ini memberikan pengalaman yang menyentuh, dengan keaslian dalam penyampaian ide yang membuat pembaca merenung tentang arti dari pencarian diri. Namun, elemen kejutan dalam puisi ini masih bisa ditingkatkan agar lebih memikat pembaca.