Maaf, Aku Lupa
…
Cinta merupakan salah satu emosi paling kuat yang dapat dirasakan oleh manusia. Banyak cara dilakukan untuk mengungkapkan rasa cinta, dan salah satu cara paling indah adalah melalui puisi. Puisi tentang cinta yang romantis tidak hanya menjadi rangkaian kata-kata yang indah, tetapi juga merupakan ungkapan hati yang mendalam, penuh makna, dan mampu menyentuh jiwa.
Kutipan Kata Cinta bergambar di atas berjudul Maaf, Aku Lupa karya Areum
Bagi siapa saja yang ingin mengungkapkan perasaan kepada pasangan, puisi tentang cinta yang romantis bisa menjadi pilihan yang tepat. Berikut ini kumpulan puisi tentang cinta yang romantis yang telah dirangkum dari berbagai sumber, mulai dari puisi yang manis hingga yang penuh dengan kesedihan dan kerinduan.
Mengungkapkan rasa cinta melalui puisi bisa menjadi salah satu cara yang paling romantis. Setiap baitnya menggambarkan kasih sayang yang tulus dan mendalam. Berikut beberapa contoh puisi yang bisa digunakan untuk menyatakan perasaan kepada pasangan:
Cinta dalam Kata
Cinta bukan hanya sekadar kata,
Tapi senyuman yang kau beri setiap pagi.
Cinta bukan hanya sekadar rasa,
Tapi pelukan hangat di kala sepi.
Janji dalam Rindu
Aku titip rinduku pada angin,
Membawa namamu ke segala penjuru.
Biar rindu ini tak lagi diam,
Menghampiri hatimu dengan perlahan.
Aku benci dengan nada tunggu di hp ku..
Membiarkanku dalam ketidakpastian..
Merebakkan kepedihan tanpa kepedulian..
Bidadariku..
Jawablah panggilanku..
Jangan menggantungku untuk mendengar suaramu..
Ku rindu dengar kau sebut namaku..
Ku nestapa tak mendengar tawamu..
Sambil senyum, kau ucap salam depan pintu.
Keringat masih ada di keningmu saat kepulanganmu.
Kelelahan terlihat pada gerak gerikmu.
Bapak, istirahatlah.
Jika kau lelah biarkan aku yang menggantikan perjuanganmu.
Aku rela…
Jika harus memandangimu walau tak sedikitpun tersudut senyum di bibirmu.
Aku sanggup..
Jika harus berkali-kali di tampar oleh kata-kata mu yang tak pernah mau menerimaku..
Aku terima..
Jika kau terus-menerus menyuruh ku untuk pergi tinggalkan mu dan jangan pernah kembali.. katamu!
Perlahan rasa lembut nan teduh mulai hadir dalam benakku
Seolah seperti gelombang yang berdebur secara perlahan menyapu halus kedalam hati.
Ya,perlahan namun pasti
Pasti untuk tetap bertahan dalam rasa cinta yang bimbang ini.
Harus ku akui
Ingin sekali rasa jumpa
Namun tak mungkin
...
Aku memiliki empat musim, kekasih.
Musim pertama selalu ada hujan yang menemani sepi.
Di musim kedua selalu ada kemarau yang menghapus air mata di lereng pipumu.
Lalu, di musim-musim berikutnya aku mulai lupa, kekasih.
Karna seluruh sisa-sisa musim hanya aku pergunakan untuk merindukanmu.
@Laron’s
OMBAK YANG DERAS DAPAT…?
MENGHILANGKAN BENIH-BENIH CINTA DAN SERPIHAN RINDUNYA….
TETAPI TIDAK DENGANKU
AKU DISINI MERINDUKANMU YANG DISANA
KU YAKIN OMBAK YANG DERAS
ITU TAK AKAN BISA MENGHILANGKAN BENIH-BENIH CINTA DAN SERPIHAN RINDUKU
UNTUKMU
Hingga pertemuan pun terjadi,,
Awalnya biasa saja,,
Ketika dia melihat,, aku pun melihat,,
Seperti seorang pembeli dan penjual,,
Menit pun terus bergulir,,
Tanpa terasa,, dia orang yang sangat menarik,,
Seru,,seperti anak umur 5 tahun menemukan mainannya,,
Bahagia,, tersenyum sendiri,,
Waktu pertemuan pun...
Mata dan hati beradu-rayu
Hati jadi saksi
Dan mata tak mampu mengingkari
Lalu kata tak lagi jadi berarti
Yang kau ucap tak sama
Matamu kini yang berbicara
Yang kau rasa ada
Tapi tak tertangkap oleh mata
Tekuk pada tepi bibirmu
Wujud nyata dari...
Ku ambil pena dan mulai mengayunkannya
menarilah ia di atas secarik kertas dengan polosnya
Menirukan gerak tangan, menulis huruf merangkai kata
Dalam redup sekilas kutangkap bayang wajahmu
Bayang wajah yang tak mungkin bisa kusentuh saat ini
Karena jarak yang menjadi pemisah antara aku dan dia
Dari...
Di awal pertemuan yang tak terencana itu
Di sudut senyum mu sudahku paku nama lengkap ku
Di pelipis kirimu ada keindahan yang merobek-robek pupilku
Di sayup suaramu sudah kental manis mengawal detak jantungku
Ketahui , sudah ku bawa kehidupan ini jauh
Ketahui , sudah ku tertawakan diriku
Aku tahu
Mencintamu seperti menanak pedih
Dengan bara yang mungil
Aku juga tahu
Merindumu seperti menoreh luka di hati
Dan kau pun tahu
Jika segala perih telah terbiasa kuteguk
Karena cinta yang menari di relung hati
Tak pernah usai
Sekalipun kaki ini telah...
Menghinamu separau serak gelak gagak
Menyanjungmu semerdu syahdu lenguh lembu
Menentangku setegak runcing duri landak
Membelaiku sehalus sendu bulu bangau
Kau dan aku sama galak, sama lunak
Aku dan kau walau beradu, jua satu..
Pagi ini, ketika matahari mulai meninggi dan lembah dingin mulai menjadi ramah aku kembali.
Turunlah duduk disampingku jangan kau sungkan, aku kini bukan musuhmu lagi.
Ini sudah ku siapkan secangkir hangat rindu yang bisa kita nikmati berdua.
Sembari ku benahi rambut cantikmu yang di goda oleh angin.
Jangan...
Sore yang begitu dingin
Terpendam sebuah ingin
Yang mengkristal bersama senja
Menetes lembut di permukaan daun
Seperti lentera dalam gelap
Menenangkan…
Mendamaikan…
Tak perlu seterang matahari
Tak perlu seindah rembulan
Tak perlu sebanyak bintang
Karena yang ku butuh sedikit cahaya
Dari lentera...
Langit malam telah menutup tirai jendela
Hawa dingin menemuiku ketika malam tiba
Otakku berangan bahwa kita akan terus bersama
Hatiku berdegup kencang ketika membayangkannya
Kutulis semuanya dalam sebuah kertas putih
Kuberikan sejumput harapan pada setiap tinta yang menetes
Kubayangkan senyummu di setiap kata
Kurasakan...
Ingin rasanya aku memilikimu
Parasmu begitu rupawan
Senyummu begitu indah
Sangatlah lentik bulu matamu
Sikap mu sangatlah lembut
Dirimu membuatku terlena
Pandanganmu sangat lah sejuk
Namamu begitu indah didengar
Rasa ini sangatlah merindu
Begitu merdu suaramu
Bahagianya diriku melihatmu
...
Seisi langit ada di matamu malam ini.
Lengkap dengan milyaran bintangnya juga rahasia-rahasia malam yang kau jaga.
Daya ku mengungkap tabirmu.
buruknya kau adalah gelap di langit,
Sementara baikmu seperti milyaran bintang yang kusebutkan tadi di atas.
Tidak ada malam yang lebih khusyuk selain malam...
Diantaranya
Kita hanya menjeda sejenak
Memilih mensaktahkan diri sesaat nafas
Dan setidaknya
Ghunnah ini terus menderu syahdu
Mendayu hingga pada waqaf yang lazim dan mutlak
;Berhenti
Di kemudiannya
Aceh, 11 November 2020
Kekasihku,
Maafkan aku
Jika telah meneteskan air matamu
Namun apalah dayaku
Yang kini telah terbujur kaku
Kekasihku,
Jujur aku tak ingin pergi
Meninggalkanmu disini sendiri
Namun ini telah menjadi takdir illahi
Semua harus berakhir seperti ini
Kekasihku,
Ingatlah namaku disetiap doamu
cahaya bulan membenamkan kembali
ingatanku tentangmu di rongga dadaku yang perih
beberapa puisi kembali seperti buih
menggenang di aliran darahku yang saga
kemudian memucat menyesapi racun
tentang kebiadaban cinta yang tak pernah dipahami
para perempuan setelahmu
jangan kau kira ada yang sebaikmu
...
Tahukah kau nona?
Merona wajahmu membuat kalbuku meronta,
rasa ingin bersatu makin terhampar
Tapi yang kutahu
“Ratu yang bersatu dengan jelata hanyalah dongeng belaka”.
Tahukah kau nona?
Gulita meraung di ruang yang sunyi,
kalbu tiada hentinya sedan sedu,
dan rinduku tak terbatas,
...
Nada kukila tertata jiwa,
mengalun perlahan renjana.
Lembut namamu kusebut.
Diam-diam lalu beringsut.
Jalanan yang telah kusimpan dalam musim.
Ialah jalanan yang telah lama kukenal.
Namun melintasi jalan yang asing ternyata mengundang angin sore untuk berhembus mulus.
Sayup itu hidup.
Berdenyut,
...
Aku tak perna menyangka waktu akan mempertemukan kita, membuat haty yg tak seharus ny ada
Karna waktu membuat kita saling menyimpan rasa
Dalam diam kau membuat haty yg tak seharus ny ku beri tapi dapat ku berikan untuk mu
Aku sempat membenci mu, tetapi aku malah jatuh...
Kau tak perlu mati karna kehilangan,
Karna cinta adalah menemukan dan kehilangan,
Memeluk dan melepaskan,
Kau tak mungkin mendekapnya selamanya,
Kecuali rasa,
Bahwa kau tetap mencintai,
bahkan ketika ia telah pergi,
Hilang dan tiada,
Karna kau memiliki sejatinya cinta.
Kau tak perlu...
Tak semua puisi tentang cinta yang romantis selalu berbicara tentang kebahagiaan. Terkadang, ada juga puisi yang menyentuh hati dengan kesedihan yang mendalam, mengisahkan perpisahan, kenangan, atau kerinduan yang tak berujung.
Di Antara Kenangan
Malam ini, aku kembali mengingatmu,
Dalam setiap desah napas yang tertahan.
Rindu ini masih seperti dulu,
Menanti kehadiranmu dalam diam.
Cinta yang Hilang
Seperti embun pagi yang menghilang,
Cintamu pergi tanpa berpamitan.
Aku bertahan dalam bayangan,
Meski kau tak lagi di hadapan.
Beberapa penyair legendaris telah menuliskan puisi tentang cinta yang romantis yang abadi dan tetap menggema hingga kini. Berikut beberapa puisi tentang cinta yang romantis dari para sastrawan ternama yang bisa menjadi inspirasi:
Puisi tentang cinta yang romantis juga dapat menjadi pilihan terbaik untuk mengungkapkan perasaan pada momen spesial seperti ulang tahun, hari jadi, atau bahkan pernikahan. Berikut contoh puisi yang dapat digunakan dalam momen istimewa:
Bersamamu Selamanya
Hari ini, aku memilihmu,
Esok, aku masih memilihmu,
Dan selamanya, aku akan selalu memilihmu.
Karena di hatiku, hanya ada namamu.
Bahagia Bersamamu
Kau adalah pagi yang kunantikan,
Kau adalah senja yang selalu kunikmati.
Bersamamu, aku mengerti arti cinta,
Bersamamu, aku ingin selamanya.
Puisi tentang cinta yang romantis adalah cara yang indah untuk menyampaikan perasaan kepada orang yang kita cintai. Baik itu dalam bentuk ungkapan kasih sayang yang manis, rindu yang mendalam, atau bahkan kepedihan dalam perpisahan, puisi mampu menggambarkan perasaan dengan begitu indah. Tak perlu menjadi penyair profesional untuk menulis puisi, cukup ungkapkan dengan tulus, karena cinta sejati selalu lahir dari ketulusan hati.