Puisi Kuya aja Berjudul MATERI TAI 4 Bait 16 Baris
K
MATERI TAI
© Kuya aja
Berhenti hidup tak berarti mati
Itu berawal dari soal materi
Sebenarnya ku tak pernah peduli
Tapi mengapa lingkungan ku selalu menghakimi
Seolah materi yang lebih berarti
Padahal semua takan pernah berarti
Setelah hidup ini seketika terhenti
Bukan berarti ku ingin dihargai
Dengan hidup yang kini kujalani
Aku hayanya ingin dimengerti
Karna bagiku hidup tak hanya soal materi
MATERI MATERI TAI...!!!
Sadarkah kalian,karena materi
Banyak hati dengki mengaku imam mahdi
Mereka tebar ayat ayat suci
Yang belum tentu juga mereka mengerti
Puisi “MATERI TAI” menyajikan kritik sosial yang tajam terhadap pandangan materialistis yang menguasai masyarakat kita. Dengan nada yang lugas dan tegas, penulis berhasil mengungkapkan ketidakpuasan terhadap nilai-nilai yang sering kali dijunjung tinggi. Emosi yang terkandung dalam puisi ini terasa kuat, terutama dalam pengulangan frasa ‘materi’ dan ‘mati’, yang menegaskan kontradiksi antara hidup dan makna yang sebenarnya. Namun, meskipun kekuatan emosinya tinggi, keindahan bahasa dalam puisi ini masih bisa dikembangkan. Pilihan kata yang sederhana terkadang kurang memberikan keanggunan yang diharapkan dari puisi. Di sisi lain, keaslian ide yang diangkat cukup menarik, mengingat tema materialisme adalah isu yang relevan dalam konteks sosial saat ini. Kedalaman makna dalam puisi ini juga layak diapresiasi, meskipun bisa diperluas lebih jauh agar melahirkan refleksi yang lebih mendalam. Elemen kejutan di akhir puisi memberikan dampak yang kuat, namun bisa lebih diperkuat dengan imaji yang lebih vivid. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menyampaikan pesan yang penting dan relevan dengan cara yang cukup mengesankan, walau masih memiliki ruang untuk perbaikan.