Puisi Khusni Mubarok Berjudul Kabar baik 5 Bait 31 Baris
Kabar baik
Mengenalmu sebuah kabar baik
Lewat chatting yg ku kirim
Bertepatan di malam senin
Hujan bercampur angin
Terjang ranting ranting yang kering
Aku menyapamu
Hai
Dan Kau balik sapa
Hai juga
Tangan langsung gemetaran
Pikiran melayang layang
Hati gembira riang
Mengukir senyum sendirian
Merindukanmu sebuah kabar baik
Pertanda benih cinta mulai tumbuh
Kerasnya hati semakin luluh
Perbaiki rasa yang dulu rapuh
Juga impian yang kian kumuh
Semua tentang mu sebuah kabar baik
Mulai mata sampai ke hati
Lebih dari sekedar bidadari
Bayangmu kini selalu merasuki
Dari petang hingga pagi
Kerinduan semakin menjadi
Memilikimu sebuah kabar baik
Meski itu tak pasti
Akan ku perjuangkan sendiri
Jika harus melewati duri
Atau lahar gunung berapi
Aku tak perduli
Karna ku yakin ini bukan halusinasi
Puisi “Kabar Baik” menyampaikan perasaan cinta yang tulus dan harapan yang kuat, yang terungkap melalui gambaran sederhana namun efektif. Penggunaan elemen alam seperti hujan dan angin memberikan nuansa yang mendalam, menciptakan suasana yang serasi dengan tema kerinduan. Meskipun terdapat keindahan dalam ungkapan emosi, terdapat beberapa repetisi yang bisa dipertimbangkan untuk diperhalus demi meningkatkan pengalaman pembaca. Gaya bahasa yang digunakan terkesan lugas, namun menawarkan keindahan dalam kesederhanaan. Ide tentang cinta yang tumbuh di tengah ketidakpastian adalah tema yang universal, meski bisa jadi lebih orisinal jika dikemas dengan berbagai perspektif lain. Kedalaman makna di dalam puisi ini cukup baik, tetapi masih bisa diperluas untuk memberikan lapisan lebih pada pengalaman emosional yang dihadirkan. Sementara itu, elemen kejutan terasa minim, sehingga pembaca mungkin dapat memperkirakan arah puisi ini. Secara keseluruhan, “Kabar Baik” adalah puisi yang menyentuh, meski ada ruang untuk eksplorasi lebih lanjut dalam berbagai aspek.