Puisi Legiman Partowiryo Berjudul Ibu, Jangan Menangis 2 Bait 11 Baris

Keaslian Ide
3
Elemen Kejutan
2
Kekuatan Emosi
5
Kedalaman Makna
5
Keindahan Bahasa
4
Score
3.8
1 Voters
Puisi 2 Bait 11 Baris Tentang KehidupanDengar Puisi Bacain Puisi Nilai Download Kutipan Komentar
S

Ibu, Jangan Menangis

© Sirazhy

ijinkan sekali lagi aku
menghela nafas yang kian tersengal
nafas yang hampir mencapai akhir,
lalu ruhku akan menghambur keluar
menyapa tiap nanar mata yang mengalirkan
sepasang sungai kecil yang hangat
yang pernah kurindukan dalam timang
peluk hangat seorang perempuan
hingga jemariku beranjak dewasa kemudian menua
sentuh itu kian terasa begitu jauh.

aku merindukanmu, Ibu.


One comment

  1. Keaslian Ide
    3
    Elemen Kejutan
    2
    Kekuatan Emosi
    5
    Kedalaman Makna
    5
    Keindahan Bahasa
    4
    3.8/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Ibu, Jangan Menangis” mengungkapkan perasaan rindu yang mendalam dengan kekuatan emosi yang sangat terasa. Penggunaan metafora ‘sepasang sungai kecil yang hangat’ berhasil menggambarkan air mata yang mengalir sebagai wujud cinta dan kehilangan. Gaya bahasa yang digunakan cukup puitis, meskipun ada beberapa bagian yang terasa padat dan bisa disederhanakan untuk meningkatkan aliran baca. Dalam hal keaslian ide, tema rindu kepada ibu adalah tema yang universal, namun cara penyampaian penulis memberikan nuansa yang berbeda. Kedalaman makna puisi ini sangat kuat, mencerminkan perjalanan hidup dan ketidakhadiran sosok ibu dalam kehidupan. Namun, elemen kejutan dalam puisi ini kurang terlihat, karena tema rindu kepada orang tua sudah cukup umum dalam sastra. Secara keseluruhan, puisi ini mengundang perasaan dan refleksi yang mendalam, meski ada ruang untuk perbaikan dalam kejelasan bahasa dan elemen kejutan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *