Puisi Denza Perdana Berjudul Drama 2 Bait 2 Baris
D
Drama
© Denza Perdana
Kalau hidup itu instan, nyatanya tidak demikian. Harapan selalu ada dan doa tidak terjawab saat itu juga. Hidup sekali-kali memang dramatis, sedangkan drama selamanya harus logis.
Kata orang, logisnya apa yang datang akhirnya pergi juga. Kenapa tidak mengejarnya? Membujuknya datang lagi dan tidak membiarkan pergi. Hingga akhirnya tiada, dan bekasnya tak hilang manasuka.
Puisi ‘Drama’ menyajikan refleksi yang mendalam tentang sifat kehidupan yang tak selalu sesuai harapan. Dengan ungkapan yang lugas, penulis berhasil menggambarkan kontradiksi antara harapan dan kenyataan, serta ketidakpastian yang menyertainya. Frasa ‘Hidup sekali-kali memang dramatis’ memberikan nuansa ironis yang menarik, menunjukkan bahwa meskipun kehidupan penuh dengan peristiwa yang mendebarkan, tetap saja ada elemen logika yang harus dipatuhi. Dalam hal ini, penulis berhasil menyentuh emosi pembaca dengan kekuatan narasi yang sederhana namun penuh makna. Namun, meski puisi ini kaya akan refleksi, ada beberapa bagian yang terasa kurang padu. Sebuah penekanan yang lebih konsisten pada tema utama dapat meningkatkan koherensi keseluruhan. Secara keseluruhan, ‘Drama’ adalah karya yang mengajak kita untuk merenung tentang perjalanan hidup dan harapan yang tak kunjung terjawab.