Puisi Mulyadi west Berjudul Tahun baru , baru harapan 1 Bait 1 Baris
M
Tahun baru , baru harapan
© Mulyadi west
Kepada langit rembulan dan bintang bintang yang terlentang di malam panjang. Rebah jiwa dan raga dalam gelap gulita malam yang merayap pelan dan diam diam. Di keheningan,ku menghitung waktu dalam kilatan cahaya merah putih kembang api yang dilontarkan tengah malam. Ku menerawang, masih adakah hari esok yang tersisa untuk ku nanti. Memandang langit rembulan dan bintang bintang yang terlentang di malam panjang dengan mata tlnjg ?
Puisi “Tahun baru, baru harapan” berhasil menangkap momen reflektif yang sering kali hadir saat pergantian tahun. Gambaran langit yang dipenuhi rembulan dan bintang-bintang menciptakan suasana yang magis serta melankolis, melambangkan harapan yang bersinar meski dalam kegelapan. Penggunaan kata-kata seperti ‘gelap gulita’ dan ‘merayap pelan dan diam-diam’ menambah nuansa keheningan yang mendalam. Namun, meskipun puisi ini menyampaikan tema yang universal, ada kesan repetitif dalam pengulangan gambaran langit yang mungkin dapat dieksplorasi lebih lanjut untuk menciptakan variasi yang lebih dinamis. Secara keseluruhan, puisi ini menyentuh hati dan mengajak pembaca untuk merenungkan harapan dan ketidakpastian di masa depan, namun masih terdapat ruang untuk memperdalam ide dan ekspresi.