Puisi anonym Berjudul Makhluk Sempurna 1 Bait 8 Baris
a
Makhluk Sempurna
© anonym
Keangkuhan yang tiada berakhir,,
Kesalahan yang tiada perbaikan,,
Hingga perkataan melaju kencang mendahului pemiliknya,,
Itukah kau?
Kau yang katanya pesuruh Tuhan yang maha mulia,,
Kau yang katanya menjadi khalifah di bumi,,
Kau yang selalu dibilang penciptaanNya yang sempurna,,
Nyatanya kau hanyalah makhluk sempurna yang tidak sempurna.
Puisi ‘Makhluk Sempurna’ berhasil menggugah emosi pembaca dengan kritik tajam terhadap sifat manusia yang angkuh dan penuh kesalahan. Penggunaan repetisi dalam frasa ‘tiada berakhir’ dan ‘tiada perbaikan’ menambah intensitas pesan yang ingin disampaikan, menunjukkan betapa sulitnya manusia untuk mengakui kesalahan mereka. Kekuatan bahasa yang digunakan sangat mencolok, dengan pilihan kata yang tepat dan imajinatif, menciptakan gambaran yang kuat tentang paradoks manusia sebagai makhluk yang disebut ‘sempurna’ namun terjebak dalam ketidaksempurnaan. Ide yang diusung pun sangat orisinal, mengajak pembaca untuk merenungkan posisi mereka di dunia ini. Kedalaman makna puisi ini layak diacungi jempol, karena membawa pembaca pada refleksi mendalam tentang eksistensi dan tanggung jawab sebagai makhluk yang diciptakan. Namun, elemen kejutan meski ada, terasa kurang eksploratif dan dapat diperkuat lagi untuk memberikan dampak yang lebih mendalam. Secara keseluruhan, puisi ini adalah karya yang menginspirasi dan sarat makna.