Tentang Matahari

Sapardi Djoko Damono

Matahari yang ada di atas kepalamu itu
Adalah balon gas yang terlepas dari tanganmu
waktu kau kecil, adalah bola lampu
yang ada di atas meja ketika kau menjawab surat-surat
yang teratur kauterima dari sebuah Alamat,
adalah jam weker yang berdering

saat kau bersetubuh, adalah gambar bulan
yang dituding anak kecil itu sambil berkata:

“Ini matahari! Ini matahari!”
Matahari itu? Ia memang di atas sana
supaya selamanya kau menghela
bayang-bayangmu itu.

Share your love

One comment

  1. Keaslian Ide
    4
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    5
    Kedalaman Makna
    5
    Keindahan Bahasa
    4
    4.2/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Tentang Matahari” ini mengeksplorasi hubungan yang kompleks antara ingatan, imajinasi, dan kenyataan melalui simbolisasi matahari yang kaya. Penyair berhasil mengaitkan berbagai objek yang biasa kita temui—balon gas, bola lampu, dan jam weker—dengan pengalaman hidup yang intim. Penggunaan metafora yang cerdas menciptakan jembatan antara kenangan masa kecil dan pengalaman dewasa, menjadikan puisi ini sarat dengan emosi nostalgia. Keindahan bahasa yang digunakan, meskipun sederhana, tetap memberikan dampak yang mendalam, terutama dalam penggambaran visual yang kuat. Namun, di tengah keindahan itu, ada juga nuansa kegetiran yang tersirat, memperlihatkan bagaimana ingatan bisa menjadi beban. Keduanya menjadikan puisi ini tidak hanya menarik secara estetika, tetapi juga menggugah pikiran. Meski demikian, elemen kejutan dalam puisi ini tidak terlalu mencolok, sehingga dapat membuat pembaca merasa kurang terkesan pada satu titik tertentu. Secara keseluruhan, puisi ini menunjukkan kedalaman makna yang luar biasa dan kesegaran ide, walaupun ada ruang untuk mengeksplorasi elemen kejutan lebih jauh.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *