
Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga,
Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 wat,
Sebagian berwarna putih dan sebagian hitam,
Yang menyala bergantian,
Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam
Dengan bolayang bentuknya seperti telur angsa,
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam
Karena seratus juta penduduknya,
Baca Juga : 22 Puisi Wiji Thukul Yang Wajib Anak Muda Baca
Puisi ini mencerminkan kegelisahan dan harapan yang mendalam terhadap masa depan Indonesia. Dengan penggunaan metafora yang kuat, seperti ‘dua ratus juta mulut yang menganga’ dan ‘pulau Jawa yang tenggelam’, penulis berhasil menggugah rasa keprihatinan dan kesadaran sosial. Struktur dan ritme dalam puisi ini memberikan nuansa dinamis yang seolah membawa pembaca mengikuti aliran pikiran penulis. Namun, meskipun ada keindahan dalam gambaran yang dihadirkan, beberapa ungkapan terasa agak klise dan bisa lebih diperhalus untuk menambah keindahan bahasa. Keaslian ide yang diusung tetap menjadi aspek yang menonjol, mengingat tema yang diangkat sangat relevan dengan konteks sosial Indonesia saat ini. Secara keseluruhan, puisi ini menawarkan kedalaman makna yang patut direnungkan, meskipun elemen kejutan kurang terasa, sehingga pembaca sudah bisa memprediksi arah pikiran penulis. Secara keseluruhan, puisi ini adalah sebuah karya yang menggugah, meski masih ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut.