
Kuhentikan hujan
Kini matahari merindukanku, mengangkat kabut pagi perlahan
Ada yang berdenyut dalam diriku
Menembus tanah basah
Dendam yang dihamilkan hujan
Dan cahaya matahari
Tak bisa kutolak
Matahari memaksaku menciptakan bunga-bunga
Kuhentikan hujan
Kini matahari merindukanku, mengangkat kabut pagi perlahan
Ada yang berdenyut dalam diriku
Menembus tanah basah
Dendam yang dihamilkan hujan
Dan cahaya matahari
Tak bisa kutolak
Matahari memaksaku menciptakan bunga-bunga
Puisi ‘Kuhentikan Hujan’ memiliki daya tarik yang kuat melalui pemilihan kata yang sederhana namun sarat makna. Kekuatan emosional yang ditampilkan sangat menyentuh, terutama dalam penggambaran hubungan antara hujan dan matahari, yang secara metaforis mencerminkan perasaan harapan dan transformasi. Frasa ‘dendam yang dihamilkan hujan’ memberikan kedalaman pada pengalaman emosional, mengisyaratkan bahwa setiap rasa sakit dapat melahirkan sesuatu yang indah. Dari segi keindahan bahasa, penggunaan citra-citra alam yang hidup seperti ‘kabut pagi’ dan ‘bunga-bunga’ menciptakan suasana yang menawan. Namun, meskipun ide tentang peralihan dari hujan ke matahari cukup menarik, aspek keaslian ide bisa sedikit lebih inovatif. Kedalaman makna dari puisi ini cukup mengesankan, karena dapat ditafsirkan dalam berbagai lapisan, tetapi mungkin bisa lebih mendalam lagi. Elemen kejutan dalam puisi ini hadir, meskipun tidak terlalu mencolok, tetapi ada nuansa yang menyegarkan dalam penggambaran akhir yang positif. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil mengajak pembaca merasakan perjalanan emosional yang indah dan inspiratif.