
Dalam diriku mengalir sungai panjang
Darah namanya;
Dalam diriku menggenang telaga darah
Sukma namanya;
Dalam diriku meriak gelombang sukma
Hidup namanya!
Dan karena hidup itu indah
Aku menangis sepuas-puasnya.
Dalam diriku mengalir sungai panjang
Darah namanya;
Dalam diriku menggenang telaga darah
Sukma namanya;
Dalam diriku meriak gelombang sukma
Hidup namanya!
Dan karena hidup itu indah
Aku menangis sepuas-puasnya.
Puisi “Dalam Diriku” menyuguhkan pengalaman batin yang mendalam melalui penggunaan citra yang kuat. Penyair berhasil menggambarkan aliran darah dan sukma sebagai simbol kehidupan yang berkelanjutan. Secara emosional, puisi ini mampu menyentuh hati pembaca dengan perasaan kerinduan dan keindahan hidup, terlihat pada ungkapan “Aku menangis sepuas-puasnya” yang mencerminkan kelegaan dan keindahan dalam kesedihan. Dari segi keindahan bahasa, penyair menggunakan repetisi yang efektif dalam menciptakan ritme dan melodi puisi, meskipun ada ruang untuk eksplorasi lebih lanjut dalam variasi diksi. Keaslian ide pun patut diapresiasi, karena penyair mengaitkan unsur-unsur alam dengan pengalaman manusia yang universal. Kedalaman makna hadir jelas, mengajak pembaca merenungkan arti kehidupan dengan segala suka dan dukanya. Namun, elemen kejutan dalam puisi ini terasa kurang, karena tema yang diangkat cukup umum. Secara keseluruhan, puisi ini adalah karya yang menyentuh dan berpotensi untuk menggugah emosi pembacanya.