Dalam Doaku

Sapardi Djoko Damono

Dalam doa subuhku ini kau menjelma langit yang
semalaman tak memejamkan mata, yang meluas bening
siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening
karena akan menerima suara-suara

Ketika matahari mengambang di atas kepala,
dalam doaku kau menjelma pucuk pucuk cemara yang
hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya
mengajukan pertanyaan muskil kepada angin
yang mendesau entah dari mana

Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung
gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis,
yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu
bunga jambu, yang tiba tiba gelisah dan
terbang lalu hinggap di dahan mangga itu

Magrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang
turun sangat perlahan dari nun disana, bersijingkat
di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya
di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku

Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku,
yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit
yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia
demi rahasia, yang tak putus-putusnya bernyanyi
bagi kehidupanku

Aku mencintaimu,
itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan
keselamatanmu

Share your love

One comment

  1. Keaslian Ide
    3
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    4
    Keindahan Bahasa
    4
    3.6/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Dalam Doaku” mengajak pembaca untuk merasakan kedalaman spiritual yang terjalin dengan keindahan alam. Penulis berhasil menciptakan suasana intim dan reflektif melalui penggambaran visual yang kaya, seperti saat “kau menjelma langit” atau “pucuk pucuk cemara”. Penggunaan metafora yang kuat memberikan dimensi emosional yang mendalam, menciptakan jembatan antara perasaan cinta dan doa. Namun, meskipun puisi ini menampilkan keindahan bahasa yang memikat, ada beberapa bagian yang terasa repetitif dan bisa disederhanakan untuk meningkatkan aliran. Daya tarik puisi ini terletak pada kemampuannya untuk menghubungkan elemen-elemen alam dengan perasaan manusia, dan menjadikan doa sebagai medium untuk mengekspresikan cinta yang tulus. Keseluruhan, puisi ini menciptakan pengalaman yang menyentuh, meski ada ruang untuk eksplorasi lebih jauh dalam hal keunikan ide. Saya mengapresiasi usaha penulis dalam menggugah emosi dan menyampaikan pesan yang mendalam, walaupun ada sedikit ketidakpastian dalam elemen kejutan yang mungkin diharapkan oleh pembaca. Sebuah karya yang layak diperhatikan dalam konteks sastra kontemporer.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *