Puisi anonym Berjudul Hati yang Teguh 2 Bait 11 Baris
Keaslian Ide
3
Elemen Kejutan
2
Kekuatan Emosi
4
Kedalaman Makna
4
Keindahan Bahasa
3
Score
3.2
1 Voters
a
Hati yang Teguh
© anonym
Meski pijakan ini tiada lagi berirama
Sengau dan terbata-bata
Denyut ini berantakan
Urat nadi semakin melemah
pikiran mulai resah diliputi kebuntuan.
Harapan dan tenaga jangan sampai mati
itulah seninya hidup
suatu kewajiban yang harus ditempuh dan dijalani
meski harus bertatih
diiringi seuntaian keringat
Kesucian dan keteguhan hati jangan pernah mati...
Puisi “Hati yang Teguh” berhasil menyampaikan pesan yang kuat tentang ketahanan dan semangat hidup dalam menghadapi kesulitan. Penggunaan aliterasi dan ritme dalam bait-baitnya menciptakan nuansa yang mendalam, meski terkadang terasa sedikit terputus-putus. Frasa ‘meski pijakan ini tiada lagi berirama’ mencerminkan rasa kehilangan yang mendalam, sedangkan pernyataan tentang harapan dan kewajiban menambah kedalaman emosional. Namun, ada beberapa bagian yang bisa ditingkatkan agar lebih harmonis dan tidak terkesan terbata-bata. Dalam hal keaslian ide, puisi ini menawarkan perspektif yang universal, namun tidak sepenuhnya baru; tema perjuangan dan harapan adalah tema yang sering diangkat dalam sastra. Secara keseluruhan, puisi ini menampilkan kekuatan emosi yang kuat meskipun perlu beberapa perbaikan dalam pengolahan bahasa dan struktur. Dengan sedikit penyempurnaan, “Hati yang Teguh” dapat menjadi karya yang lebih memukau dan menggugah.