Tujuan Kita Satu Ibu

Widji Thukul

kutundukkan kepalaku

bersama rakyatmu yang berkabung

bagimu yang bertahan di hutan

dan terbunuh di gunung

di timur sana

di hati rakyatmu

tersebut namamu selalu

di hatiku

aku penyair mendirikan tugu

meneruskan pekik salammu

a luta continua

kutundukkan kepalaku

kepadamu kawan yang dijebloskan

ke penjara negara

hormatku untuk kalian

sangat dalam

karena kalian lolos dan lulus ujian

ujian pertama yang mengguncang

kutundukkan kepalaku

kepadamu ibu-ibu

hukum yang bisu

telah merampas hak anakmu

tapi bukan cuma anakmu ibu

yang diburu dianiaya difitnah

dan diadili di pengadilan yang tidak adil ini

karena itu aku pun anakmu

karena aku ditindas

sama seperti anakmu

kita tidak sendirian

kita satu jalan

tujuan kita satu ibu: pembebasan!

kutundukkan kepalaku

kepada semua kalian para korban

sebab hanya kepadamu kepalaku tunduk

kepada penindas

tak pernah aku membungkuk

aku selalu tegak

4 juli 1997

Share your love

One comment

  1. Keaslian Ide
    5
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    5
    Kedalaman Makna
    5
    Keindahan Bahasa
    4
    4.4/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Tujuan Kita Satu Ibu” ini mampu menghadirkan kekuatan emosional yang mendalam, di mana penulis dengan lugas menyampaikan kesedihan dan perlawanan terhadap penindasan. Penggunaan frasa repetitif “kutundukkan kepalaku” memberikan nuansa penghormatan sekaligus penyerahan yang penuh makna, seolah melambangkan pengabdian kepada para korban. Keindahan bahasanya, meskipun terkesan sederhana, berhasil menyentuh hati pembaca, menjadikannya mudah dipahami namun tetap berisi. Dari segi keaslian ide, puisi ini mencerminkan realitas sosial yang relevan dan kritis, menyoroti ketidakadilan yang dialami oleh masyarakat. Kedalaman makna yang terkandung di dalamnya juga sangat kuat, mengajak pembaca untuk merenungkan tentang hak asasi dan perjuangan. Namun, elemen kejutan dalam puisi ini tampak minim, karena tema yang diangkat sudah sering ditemukan dalam karya-karya serupa. Secara keseluruhan, puisi ini merupakan pernyataan yang kuat dan berani, menciptakan resonansi yang mendalam di hati para pembacanya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *