Aku Masih Utuh dan Kata-kata Belum Binasa

Widji Thukul

aku bukan artis pembuat berita

tapi aku memang selalu kabar buruk buat

penguasa

puisiku bukan puisi

tapi kata-kata gelap

yang berkeringat dan berdesakan

mencari jalan

ia tak mati-mati

meski bola mataku diganti

ia tak mati-mati

meski bercerai dengan rumah

ditusuk-tusuk sepi

ia tak mati-mati

telah kubayar yang dia minta

umur-tenaga-luka

kata-kata itu selalu menagih

padaku ia selalu berkata

kau masih hidup

aku memang masih utuh

dan kata-kata belum binasa

18 juni 97

Beberapa pilihan puisi Wiji Thukul dalam Lingkungan Kita Si Mulut Besar

Share your love

One comment

  1. Keaslian Ide
    4
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    5
    Kedalaman Makna
    5
    Keindahan Bahasa
    4
    4.2/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Aku Masih Utuh dan Kata-kata Belum Binasa” berhasil menyampaikan emosi yang mendalam dengan suara yang kuat dan tak tergoyahkan. Penyair menciptakan gambaran yang hidup dan kontras antara kekuatan kata-kata dan kelemahan fisik, menyoroti ketegangan antara eksistensi dan kehilangan. Gaya bahasa yang digunakan terkesan lugas namun puitis, menciptakan keindahan yang sederhana namun efektif. Penggunaan istilah seperti ‘kata-kata gelap yang berkeringat’ menunjukkan inovasi dalam menggambarkan perjuangan. Namun, makna di balik puisi ini mengajak pembaca untuk merefleksikan konsekuensi dari kata-kata yang diucapkan, serta bagaimana itu membentuk realitas. Elemen kejutan dalam puisi ini mungkin kurang mencolok, namun kekuatan keseluruhan puisi ini terletak pada ketulusan dan kejujuran emosinya. Secara keseluruhan, puisi ini merupakan karya yang kuat dan menggugah, mencerminkan realitas yang dihadapi banyak orang dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *