
tak pernah selesai pertarungan menjadi manusia
tak pernah terurai pertarungan menjadi rahasia
adalah buku lapar arti
tipis segara habis diburu kubur-kubur waktu
hari-hari pun sajak menagih kata
kata-kata pun ketagihan jiwa
dalam sebuah buku lembar-lembar berguguran
tak seperti bunga tetap kita sirami di taman-Mu ini
Puisi “Otobiografi” berhasil menyampaikan perjalanan batin yang kompleks dari seorang individu yang berjuang dengan eksistensinya. Penggunaan frasa seperti ‘pertarungan menjadi manusia’ menciptakan gambaran yang kuat akan tantangan yang dihadapi oleh penulis dalam pencarian jati diri. Kekuatan emosi terasa mendalam, terutama saat penulis mengaitkan konsep ‘buku lapar’ dan ‘kubur-kubur waktu’, yang mengisyaratkan kerinduan dan kehilangan. Namun, ada beberapa bagian yang terasa padat dan sulit dipahami, yang mungkin mengurangi kejelasan makna bagi pembaca. Meskipun demikian, keindahan bahasa yang digunakan dalam puisi ini tetap memukau, dengan pilihan kata yang penuh warna dan imajinatif. Ide yang diangkat juga terbilang orisinal, menggabungkan tema kehidupan dan pencarian makna dengan cara yang segar. Kedalaman makna dalam puisi ini mendorong pembaca untuk merenungkan pengalaman manusia yang universal. Elemen kejutan juga hadir di akhir puisi, meninggalkan kesan yang mendalam. Secara keseluruhan, “Otobiografi” adalah karya yang kuat dan memikat, meskipun ada ruang untuk penyempurnaan dalam hal kejelasan.