Tentang Sebuah Gerakan

Widji Thukul

tadinya aku pengin bilang

aku butuh rumah

tapi lantas kuganti

dengan kalimat:

setiap orang butuh tanah

ingat: setiap orang!

aku berpikir tentang

sebuah gerakan

tapi mana mungkin

aku nuntut sendirian?

aku bukan orang suci

yang bisa hidup dari sekepal nasi

dan air sekendi

aku butuh celana dan baju

untuk menutup kemaluanku

aku berpikir tentang gerakan

tapi mana mungkin

kalau diam?

1989

Share your love

One comment

  1. Keaslian Ide
    4
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    5
    Keindahan Bahasa
    3
    3.8/5
    OVERALL SCORE

    Puisi ‘Tentang Sebuah Gerakan’ berhasil menyampaikan kerinduan dan kebutuhan akan tempat berlindung yang tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga simbolis. Melalui pilihan kata yang sederhana namun menyentuh, penulis mengajak pembaca merenungkan makna dari sebuah gerakan kolektif. Terdapat pergeseran dari keinginan individu menuju kesadaran kolektif yang sangat kuat, menciptakan resonansi emosional yang mendalam. Struktur puisi yang tidak terikat pada konvensi baku memberikan kebebasan ekspresi, meskipun kadang terasa agak terburu-buru. Namun, kejujuran dalam ungkapan ini menciptakan kedalaman yang sulit untuk diabaikan. Dengan menyisipkan tahun 1989, penulis seolah mengingatkan kita pada konteks sejarah yang penuh gejolak, sehingga menambah lapisan makna pada puisi ini. Secara keseluruhan, ini adalah sebuah karya yang menggugah pikiran dan perasaan, meski ada ruang untuk eksplorasi lebih dalam dalam penyampaian ide-ide yang kompleks.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *