
Mencintai angin harus menjadi siut
Mencintai air harus menjadi ricik
Mencintai gunung harus menjadi terjal
Mencintai api harus menjadi jilat
Mencintai cakrawala harus menebas jarak
Mencintai-Mu harus menjelma aku
Mencintai angin harus menjadi siut
Mencintai air harus menjadi ricik
Mencintai gunung harus menjadi terjal
Mencintai api harus menjadi jilat
Mencintai cakrawala harus menebas jarak
Mencintai-Mu harus menjelma aku
Puisi “Sajak Kecil Tentang Cinta” menyajikan satu gambaran yang sangat puitis tentang cinta dengan menggunakan metafora alam yang kuat. Penggunaan kata-kata seperti ‘siut’, ‘ricik’, dan ‘terjal’ memberikan kesan suara yang lembut namun penuh makna, menciptakan nuansa yang sangat emosional. Puisi ini berhasil menciptakan hubungan yang intim antara pembaca dan pengalaman cinta yang diungkapkan, menunjukkan bahwa cinta bukan hanya tentang perasaan, tetapi juga tentang transformasi diri. Namun, meski keindahan bahasanya cukup menarik, ada kalanya pilihan kata terasa agak puitis sehingga mungkin sulit dipahami oleh beberapa pembaca. Dalam hal ini, keaslian ide dapat dinyatakan baik, meskipun tema cinta adalah tema yang umum. Kedalaman makna yang tersirat dalam setiap baris cukup mendalam, tetapi tidak ada elemen kejutan yang jelas. Secara keseluruhan, puisi ini merupakan karya yang menyentuh hati dan memiliki daya tarik tersendiri, meskipun sedikit lebih eksploratif dalam hal bahasa dapat meningkatkan kejelasan.