
kepada: kun
yang gelisah mengajakku pulang
aku tahu aku tak sendirian
sesenyap apa di mana pun
ada yang mengajak berhenti ketika lari
ada yang mengajak bicara ketika diam
ada yang mengajak terbahak ketika bungkam
ada yang mengajak jaga ketika tidur
aku tak tahu siapa namamu
yang mengajakku pulang
dengan suara rindu bapa pada anaknya
yang membuatku tersedu
di tengah jalan yang panjang dan remang


Puisi “Sajak Tiga Bait” berhasil menyentuh perasaan pembaca dengan nada yang intim dan penuh kerinduan. Penulis dengan cermat menyampaikan tema tentang perjalanan emosional dan hubungan yang mendalam, terlihat dari ungkapan ‘suara rindu bapa pada anaknya’. Penggunaan repetisi dalam frasa ‘ada yang mengajak’ menciptakan ritme yang harmonis, menambah keindahan bahasa yang digunakan. Meskipun ide tentang kerinduan dan pencarian tempat pulang bukanlah hal yang baru, penyampaian yang personal dan hangat memberikan nuansa keaslian yang layak diapresiasi. Kedalaman makna puisi ini juga cukup kuat, mengundang pembaca untuk merenungkan arti dari kebersamaan dan kesepian. Namun, saya merasa elemen kejutan dalam puisi ini masih bisa ditingkatkan, karena struktur dan tema yang digunakan cukup familiar. Secara keseluruhan, puisi ini sangat menyentuh dan layak untuk dibaca berulang kali, dengan setiap bacaan menawarkan nuansa baru yang berbeda.