Sajak Suara

Widji Thukul

sesungguhnya suara itu tak bisa diredam

mulut bisa dibungkam

namun siapa mampu menghentikan nyanyian bimbang

dan pertanyaan-pertanyaan dari lidah jiwaku

suara-suara itu tak bisa dipenjarakan

di sana bersemayam kemerdekaan

apabila engkau memaksa diamaku

siapkan untukmu: pemberontakan!

sesungguhnya suara itu bukan perampok

yang ingin merayah hartamu

ia ingin bicara

mengapa kau kokang senjata

dan gemetar ketika suara-suara itu

menuntut keadilan?

sesungguhnya suara itu akan menjadi kata

ialah yang mengajari aku bertanya

dan pada akhirnya tidak bisa tidak

engkau harus menjawabnya

apabila engkau tetap bertahan

aku akan memburumu seperti kutukan

Share your love

One comment

  1. Keaslian Ide
    5
    Elemen Kejutan
    4
    Kekuatan Emosi
    5
    Kedalaman Makna
    5
    Keindahan Bahasa
    4
    4.6/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Sajak Suara” menyajikan sebuah eksplorasi yang mendalam tentang perlawanan dan kebebasan suara. Dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun sarat makna, penyair berhasil menghadirkan nuansa emosional yang sangat kuat. Setiap barisnya seolah menggugah kesadaran kita akan pentingnya suara sebagai alat perjuangan. Gaya bahasanya yang lugas tetapi penuh kekuatan menciptakan keindahan tersendiri, memberikan kedalaman pada pesan yang ingin disampaikan. Konsep suara yang tak terbendung dan keadilan yang harus diperjuangkan terasa segar dan relevan dengan konteks sosial saat ini. Dalam hal kejutan, puisi ini berhasil memunculkan pergeseran perspektif yang menarik, membuat pembaca merenung lebih dalam tentang makna di balik setiap ungkapan. Secara keseluruhan, “Sajak Suara” adalah karya yang menginspirasi dan menggugah, meninggalkan kesan mendalam pada pembacanya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *