
Lautan maha dalam
Mukul dentur selama
Nguji tenaga pematang kita
Mukul dentur selama
Hingga hancur remuk redam Kurnia Bahgia
Kecil setumpuk
Sia-sia dilindung, sia-sia dipupuk.
Lautan maha dalam
Mukul dentur selama
Nguji tenaga pematang kita
Mukul dentur selama
Hingga hancur remuk redam Kurnia Bahgia
Kecil setumpuk
Sia-sia dilindung, sia-sia dipupuk.
Puisi “Penghidupan” menyajikan gambaran yang kuat tentang perjuangan dan kegigihan dalam menghadapi tantangan. Penggunaan kata-kata seperti ‘laut dalam’ dan ‘hancur remuk redam’ menciptakan suasana yang mendalam dan emosional, menggugah pembaca untuk meresapi makna di balik setiap frasa. Namun, meskipun bahasa yang digunakan cukup sederhana, keindahan dalam pilihan kata masih dapat dirasakan, meski ada beberapa bagian yang terasa agak repetitif. Ide yang diusung tentang ketidakberdayaan dalam menghadapi kehidupan menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut, memberikan nuansa realisme yang kuat. Namun, kedalaman makna bisa dikembangkan lebih jauh, karena beberapa pembaca mungkin merasa kehilangan arah di tengah nuansa yang dibangun. Elemen kejutan juga terasa kurang, karena tema perjuangan ini telah sering diangkat dalam sastra. Secara keseluruhan, puisi ini memiliki potensi yang baik untuk merangkum pengalaman manusia, meskipun masih memerlukan penyempurnaan untuk mencapai puncak ekspresi artistik.