Nisan

Chairil Anwar

Untuk nenekanda

Bukan kematian benar menusuk kalbu

Keridlaanmu menerima segala tiba

Tak kutahu setinggi itu atas debu

dan duka maha tuan bertakhta. 

Share your love

One comment

  1. Keaslian Ide
    4
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    5
    Kedalaman Makna
    5
    Keindahan Bahasa
    4
    4.2/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Nisan” menciptakan suasana yang dalam dan penuh emosi, terutama melalui penggambaran kehilangan yang dialami penulis. Ungkapan ‘Bukan kematian benar menusuk kalbu’ menyiratkan konflik batin yang mendalam, di mana penulis mencoba memahami dan menerima kenyataan yang pahit. Kekuatan emosi sangat terasa, dengan kesedihan yang kontras dengan keridhaan yang dinyatakan. Di sisi lain, penggunaan bahasa yang puitis dan metaforis, seperti ‘maha tuan bertakhta’, menambah keindahan puisi ini dan menciptakan gambaran yang kuat di benak pembaca. Meskipun tema kehilangan ini bukanlah hal yang baru dalam sastra, penanganan yang intim dan khas dari penulis membuatnya terasa segar dan orisinal. Kedalaman makna dalam puisi ini juga sangat signifikan, membawa pembaca untuk merenungkan tentang kehidupan, kematian, dan penerimaan. Namun, elemen kejutan dalam puisi ini masih dapat ditingkatkan, karena beberapa bagian terasa dapat diprediksi. Secara keseluruhan, “Nisan” adalah karya yang menyentuh dan patut diapresiasi.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *