
ayo
keluar kita keliling kota
tak perlu ongkos tak perlu biaya
masuk toko perbelanjaan tingkat lima
tak beli tak apa
lihat-lihat saja
kalau pengin durian
apel pisang rambutan atau anggur
ayo
kita bisa mencium baunya
mengumbar hidung cuma-cuma
tak perlu ongkos tak perlu biaya
di kota kita
buah macam apa
asal mana saja
ada
kalau pengin lihat orang cantik
di kota kita banyak gedung bioskop
kita bisa nonton posternya
atau ke diskotik
di depan pintu
kau boleh mengumbar telinga cuma-cuma
mendengarkan detak musik
denting botol
lengking dan tawa
bisa juga kaunikmati
aroma minyak wangi luar negeri
cuma-cuma
aromanya saja
ayo
kita keliling kota
hari ini ada peresmian hotel baru
berbintang lima
dibuka pejabat tinggi
dihadiri artis-artis ternama dari ibukota
lihat
mobil para tamu berderet-deret
satu kilometer panjangnya
kota kita memang makin megah dan kaya
tapi hari sudah malam
ayo kita pulang
ke rumah kontrakan
sebelum kehabisan kendaraan
ayo kita pulang
ke rumah kontrakan
tidur berderet-deret
seperti ikan tangkapan
siap dijual di pelelangan
besok pagi
kita ke pabrik
kembali kerja
sarapan nasi bungkus
ngutang
seperti biasa
18 Nopember 96
Puisi “Nonton Harga” menyuguhkan gambaran kehidupan sehari-hari yang sarat dengan nuansa sosial dan ekonomi. Dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun tepat, penyair berhasil menciptakan suasana yang akrab dan relatable bagi banyak orang. Gaya penulisan yang mengalir dan penuh dengan rincian visual membuat pembaca dapat membayangkan perjalanan yang dilakukan. Namun, di balik kesederhanaan itu, terdapat lapisan kritik sosial yang mendalam, terutama terkait dengan kesenjangan antara kenyataan dan impian masyarakat. Penyebutan barang-barang mewah dan kegiatan hiburan kontras dengan realitas pahit kehidupan sehari-hari menegaskan perasaan ketidakpuasan yang mendasari. Elemen kejutan dalam puisi ini terletak pada akhir yang membawa pembaca kembali ke realitas yang lebih keras setelah momen-momen indah yang diungkapkan sebelumnya. Sebagai sebuah karya, puisi ini berhasil menantang pembaca untuk merenungkan nilai-nilai yang sering kita ambil begitu saja. Secara keseluruhan, “Nonton Harga” adalah puisi yang merangkum kompleksitas kehidupan dengan keindahan yang menawan, meski ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut dalam aspek keaslian ide yang terkesan sedikit klise.