Menjemput Anak dari Sekolah

M. Aan Mansyur

          “When education is not liberating, the dream
            of the oppressed is to become the oppressor.”

                   — Paulo Freire

anak-anak keluar dari mimpi hijau
mereka yang tidak bertepi menyusuri
jalanan riuh & keruh menuju sekolah
agar kelak mau menaburkan serpihanserpihan jiwa mereka di atas bangkai
bunga-bunga.

maksud kami: anak-anak memasukkan
tubuh ke sekolah agar mereka bisa
bebas berkembang & tidak perlu ada
bunga-bunga yang mati.

.

Share your love

One comment

  1. Keaslian Ide
    5
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    3
    Keindahan Bahasa
    4
    3.8/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Menjemput Anak dari Sekolah” berhasil menggabungkan tema pendidikan dengan nuansa emosional yang mendalam. Penggunaan kutipan Paulo Freire di awal puisi memberikan konteks yang kuat dan mencerminkan kekhawatiran akan pendidikan yang tidak memberikan kebebasan. Gaya bahasa yang digunakan sangat puitis, dengan gambaran anak-anak yang ‘menyusuri jalanan riuh dan keruh,’ menciptakan visualisasi yang jelas dan menyentuh. Namun, terdapat beberapa bagian yang terasa agak padat dan mungkin membingungkan bagi pembaca. Ide di balik puisi ini, yaitu harapan untuk masa depan yang lebih baik melalui pendidikan, sangat relevan dan menarik. Namun, pengembangan makna bisa lebih dalam lagi, terutama dalam menekankan transisi dari ketidakberdayaan menuju pemberdayaan. Elemen kejutan hadir dalam pergeseran dari deskripsi anak-anak ke refleksi filosofis tentang pendidikan, meski tidak sepenuhnya mengejutkan. Secara keseluruhan, puisi ini memiliki potensi yang besar, tetapi bisa lebih ditingkatkan dalam kejelasan dan kedalaman makna.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *