Mazmur Mawar

W.S. Rendra

Kita muliakan Nama Tuhan

Kita muliakan dengan segenap mawar

Kita muliakan Tuhan yang manis,

indah, dan penuh kasih sayang

Tuhan adalah serdadu yang tertembak

Tuhan berjalan di sepanjang jalan becek

sebagai orang miskin yang tua dan bijaksana

dengan baju compang-camping

membelai kepala kanak-kanak yang lapar.

Tuhan adalah Bapa yang sakit batuk

Dengan pandangan arif dan bijak

membelai kepala para pelacur

Tuhan berada di gang-gang gelap

Bersama para pencuri, para perampok

dan para pembunuh

Tuhan adalah teman sekamar para penjinah

Raja dari segala raja

adalah cacing bagi bebek dan babi

Wajah Tuhan yang manis adalah meja pejudian

yang berdebu dan dibantingi kartu-kartu

Dan sekarang saya lihat

Tuhan sebagai orang tua renta

tidur melengkung di trotoar

batuk-batuk karena malam yang dingin

dan tangannya menekan perutnya yang lapar

Tuhan telah terserang lapar, batuk, dan selesma,

menangis di tepi jalan.

Wahai, ia adalah teman kita yang akrab!

Ia adalah teman kita semua: para musuh polisi,

Para perampok, pembunuh, penjudi,

pelacur, penganggur, dan peminta-minta

Marilah kita datang kepada-Nya

kita tolong teman kita yang tua dan baik hati.

Share your love

One comment

  1. Keaslian Ide
    5
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    5
    Keindahan Bahasa
    4
    4.2/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Mazmur Mawar” ini menawarkan perspektif yang sangat mendalam dan menyentuh tentang sifat Tuhan yang tidak hanya agung tetapi juga dekat dengan penderitaan manusia. Dengan menggunakan simbolisme mawar yang sering diasosiasikan dengan keindahan dan kemuliaan, penyair berhasil menciptakan kontras yang kuat dengan gambaran Tuhan yang berada di tengah-tengah kemiskinan dan kehampaan. Gaya bahasa yang lugas namun penuh emosi ini memberi kekuatan pada setiap bait, mengajak pembaca untuk merenungkan kehadiran Tuhan dalam setiap lapisan masyarakat. Keberanian penyair dalam menggambarkan Tuhan sebagai sosok yang berempati terhadap yang terpinggirkan sangat mengesankan, mengingatkan kita bahwa keagungan sering kali ditemukan dalam kesederhanaan. Meski ada beberapa frasa yang terkesan kasar, hal ini justru menambah keaslian dan kekuatan pesan. Puisi ini membuka ruang bagi refleksi yang dalam tentang kemanusiaan dan kehadiran ilahi dalam kehidupan sehari-hari. Secara keseluruhan, “Mazmur Mawar” adalah karya yang menyentuh dan menggugah, menciptakan resonansi emosional yang mendalam bagi pembacanya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *