Doa Seorang Serdadu Sebelum Perang

W.S. Rendra

Tuhanku,

WajahMu membayang di kota terbakar

dan firmanMu terguris di atas ribuan

kuburan yang dangkal

Anak menangis kehilangan bapa

Tanah sepi kehilangan lelakinya

Bukannya benih yang disebar di bumi subur ini

tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia

Apabila malam turun nanti

sempurnalah sudah warna dosa

dan mesiu kembali lagi bicara

Waktu itu, Tuhanku,

perkenankan aku membunuh

perkenankan aku menusukkan sangkurku

Malam dan wajahku

adalah satu warna

Dosa dan nafasku

adalah satu udara.

Tak ada lagi pilihan

kecuali menyadari

-biarpun bersama penyesalan-

Apa yang bisa diucapkan

oleh bibirku yang terjajah ?

Sementara kulihat kedua lengaMu yang capai

mendekap bumi yang mengkhianatiMu

Tuhanku

Erat-erat kugenggam senapanku

Perkenankan aku membunuh

Perkenankan aku menusukkan sangkurku

Share your love

One comment

  1. Keaslian Ide
    5
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    5
    Kedalaman Makna
    4
    Keindahan Bahasa
    4
    4.2/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Doa Seorang Serdadu Sebelum Perang” menyuguhkan gambaran yang mendalam tentang pergulatan batin seorang prajurit sebelum menghadapi perang. Dengan penggunaan diksi yang kuat dan metafora yang menggugah, penulis berhasil menciptakan suasana yang mencekam dan penuh emosi. Kontras antara keinginan untuk membunuh dan kesadaran akan dosa menambah lapisan kompleksitas dalam puisi ini. Ada nuansa kesedihan yang mendalam saat menggambarkan kehilangan dan kehampaan akibat perang, yang tercermin dalam kalimat-kalimat yang tegas dan lugas. Keindahan bahasa yang digunakan, meski terkesan kelam, tetap memiliki ritme yang harmonis, menciptakan pengalaman yang mengena bagi pembaca. Ide tentang doa yang diucapkan dalam konteks perang adalah sesuatu yang unik dan jarang dijumpai, memberikan perspektif baru terhadap tema kekerasan. Namun, meskipun puisi ini sarat dengan makna, elemen kejutan yang dihadirkan bisa jadi lebih diperkuat, agar pembaca merasa lebih terhentak. Secara keseluruhan, puisi ini merupakan karya yang kuat dan menggugah, memancarkan emosi yang luar biasa melalui bahasa yang indah dan ide yang brilian.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *