Dendam

Chairil Anwar

Berdiri tersentak

Dari mimpi aku bengis dielak

Aku tegak

Bulan bersinar sedikit tak nampak

Tangan meraba ke bawah bantalku

Keris berkarat kugenggam di hulu

Bulan bersinar sedikit tak nampak

Aku mencari

Mendadak mati kuhendak berbekas di jari

Aku mencari

Diri tercerai dari hati

Bulan bersinar sedikit tak tampak

Share your love

One comment

  1. Keaslian Ide
    4
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    4
    Keindahan Bahasa
    3
    3.6/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Dendam” mengajak pembaca untuk merenungkan perasaan kehilangan dan kemarahan yang terpendam. Dengan penggunaan kata-kata yang kuat dan gambaran yang mencolok, penulis berhasil menciptakan suasana yang gelap dan mencekam. Pengulangan frasa ‘Bulan bersinar sedikit tak nampak’ memberikan efek dramatis yang mendukung tema kegelapan jiwa. Meskipun demikian, ada beberapa bagian yang terasa repetitif dan dapat diperbaiki untuk memperkaya pengalaman membaca. Di sisi lain, penggunaan simbol keris sebagai alat perjuangan dan identitas sangat mencolok, menambah kekuatan visual puisi ini. Di dalamnya terdapat pertanyaan mendalam tentang identitas dan pemisahan antara diri dan hati. Keseluruhan, puisi ini menawarkan pengalaman emosional yang kuat, meskipun ada ruang untuk eksplorasi ide yang lebih dalam. Secara keseluruhan, “Dendam” adalah karya yang mampu menggugah perasaan dan meresap ke dalam pikiran pembaca.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *