
kucing hitam jalan pelan
meloncat turun dari atap
tiga orang muncul dalam gelap
sembunyi menggenggam besi
kucing hitam jalan pelan-pelan
diikuti bayang-bayang
ketika sampai di mulut gang
tiga orang menggeram
melepaskan pukulan
bulan disaput awan meremang
saksikan perayaan kemiskinan
daging kucing pindah
ke perut orang!
Solo, 1987
Beberapa pilihan puisi Wiji Thukul dalam Darman dan Lain-lain
Puisi “Catatan Suram” karya Wiji Thukul menampilkan keindahan yang visceral melalui penggambaran suasana yang kelam dan penuh ketegangan. Penggunaan simbol kucing hitam dan tiga orang yang menggeram menciptakan atmosfer yang mencekam, seolah-olah kita diajak menyelami sisi gelap kehidupan yang sering terabaikan. Gaya bahasa yang lugas namun puitis memperkuat nuansa tersebut, menjadikannya sangat mendalam. Dalam hal keaslian ide, puisi ini berhasil menggugah kesadaran kita akan realitas sosial yang sering kali terabaikan, membuat pembaca merenungkan kemiskinan dan kekerasan yang mengintai di sekitar. Kedalaman makna dalam puisi ini sangat terasa, seolah menyampaikan pesan bahwa kemiskinan dapat membentuk perilaku manusia dalam kondisi terdesak. Elemen kejutan juga hadir melalui penuturan yang tidak terduga, terutama saat menciptakan hubungan antara kemiskinan dan tindakan kekerasan. Secara keseluruhan, puisi ini adalah refleksi yang kuat dan menggugah emosi, memberikan dorongan untuk memahami lebih dalam situasi sosial yang ada.