Catatan Suram

Widji Thukul

kucing hitam jalan pelan

meloncat turun dari atap

tiga orang muncul dalam gelap

sembunyi menggenggam besi

kucing hitam jalan pelan-pelan

diikuti bayang-bayang

ketika sampai di mulut gang

tiga orang menggeram

melepaskan pukulan

bulan disaput awan meremang

saksikan perayaan kemiskinan

daging kucing pindah

ke perut orang!

Solo, 1987

Beberapa pilihan puisi Wiji Thukul dalam Darman dan Lain-lain

Share your love

One comment

  1. Keaslian Ide
    5
    Elemen Kejutan
    4
    Kekuatan Emosi
    5
    Kedalaman Makna
    5
    Keindahan Bahasa
    4
    4.6/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Catatan Suram” karya Wiji Thukul menampilkan keindahan yang visceral melalui penggambaran suasana yang kelam dan penuh ketegangan. Penggunaan simbol kucing hitam dan tiga orang yang menggeram menciptakan atmosfer yang mencekam, seolah-olah kita diajak menyelami sisi gelap kehidupan yang sering terabaikan. Gaya bahasa yang lugas namun puitis memperkuat nuansa tersebut, menjadikannya sangat mendalam. Dalam hal keaslian ide, puisi ini berhasil menggugah kesadaran kita akan realitas sosial yang sering kali terabaikan, membuat pembaca merenungkan kemiskinan dan kekerasan yang mengintai di sekitar. Kedalaman makna dalam puisi ini sangat terasa, seolah menyampaikan pesan bahwa kemiskinan dapat membentuk perilaku manusia dalam kondisi terdesak. Elemen kejutan juga hadir melalui penuturan yang tidak terduga, terutama saat menciptakan hubungan antara kemiskinan dan tindakan kekerasan. Secara keseluruhan, puisi ini adalah refleksi yang kuat dan menggugah emosi, memberikan dorongan untuk memahami lebih dalam situasi sosial yang ada.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *