Ajakan

Chairil Anwar

Ida

Menembus sudah caya

Udara tebal kabut

Kaca hitam lumut

Pecah pencar sekarang

Di ruang legah lapang

Mari ria lagi

Tujuh belas tahun kembali

Bersepeda sama gandengan

Kita jalani ini jalan

Ria bahgia

Tak acuh apa-apa

Gembira girang

Biar hujan datang

Kita mandi-basahkan diri

Tahu pasti sebentar kering lagi.

Share your love

One comment

  1. Keaslian Ide
    4
    Elemen Kejutan
    2
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    3
    Keindahan Bahasa
    3
    3.2/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Ajakan” menawarkan sebuah perjalanan penuh nostalgia yang sangat mengesankan, menggambarkan momen-momen sederhana namun berharga dalam hidup. Penulis berhasil menghadirkan suasana ceria dan kebebasan yang dialami saat bersepeda, di mana elemen kebersamaan dan kepolosan masa lalu terasa sangat kuat. Gaya bahasa yang digunakan, meskipun sederhana, mampu menciptakan gambaran visual yang jelas dan membangkitkan rasa rindu akan masa-masa tersebut. Namun, ada kalanya penggunaan kata-kata terasa monoton dan kurang mencolok, yang dapat mengurangi keindahan keseluruhan. Meskipun ide tentang kebahagiaan dalam kesederhanaan cukup orisinal, kedalaman makna dari puisi ini mungkin tidak sekuat yang diharapkan. Elemen kejutan dalam puisi ini juga kurang, karena narasi berjalan mulus tanpa ada twist yang mengejutkan. Namun, pesan untuk menikmati momen dan kebersamaan tetap menjadi inti yang menyentuh. Secara keseluruhan, puisi ini mengajak kita untuk merenungkan kembali kenangan indah meski tidak sepenuhnya mengeksplorasi potensi emosi dan makna yang lebih dalam.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *