
Taman punya kita berdua
tak lebar luas, kecil saja
satu tak kehilangan lain dalamnya.
Bagi kau dan aku cukuplah
Taman kembangnya tak berpuluh warna
Padang rumputnya tak berbanding permadani
halus lembut dipijak kaki.
Bagi kita bukan halangan.
Karena
dalam taman punya berdua
Kau kembang, aku kumbang
aku kumbang, kau kembang.
Kecil, penuh surya taman kita
tempat merenggut dari dunia dan ‘nusia
Puisi “Taman” dengan indah menggambarkan sebuah ruang intim yang menjadi simbol dari cinta dan kebersamaan. Penggunaan metafora taman sebagai representasi hubungan antara dua insan sangatlah kuat, mengisyaratkan bahwa meskipun kecil, cinta mereka tidak terkurangi oleh ukuran. Strukturnya yang sederhana namun padat, menciptakan nuansa hangat yang mengajak pembaca merasakan kedekatan. Namun, meskipun ada keindahan dalam penggambaran tersebut, keaslian ide terasa sedikit klise, karena tema cinta dan taman telah banyak diangkat dalam sastra. Di sisi lain, keindahan bahasa yang sederhana dan lugas menambah daya tarik puisi ini. Dengan kata-kata yang mudah dicerna, puisi ini dapat menyentuh banyak hati. Meskipun tidak ada elemen kejutan yang signifikan, keseluruhan puisi tetap memberikan kesan mendalam tentang cinta yang tulus dan sederhana. Secara keseluruhan, “Taman” adalah puisi yang menyentuh, meski tidak sepenuhnya inovatif dalam ide.