Suara dari Rumah-Rumah Miring

Widji Thukul

Di sini kamu bisa menikmati cicit tikus

Di dalam rumah miring ini

Kami mencium selokan dan sampan

Bagi kami setiap hari adalah kebisingan

Di sini kami berdesak-desakan dan berkeringat

Bersama tumpukan gombal-gombal

Dan piring-piring

Di sini kami bersetubuh dan melahirkan

Anak-anak kami

Di dalam rumah miring ini

Kami melihat matahari menyelinap

Dari atap ke atap

Meloncati selokan

Seperti pencuri

Radio dari segenap penjuru

Tak henti-hentinya membujuk kami

Merampas waktu kami dengan tawaran-tawaran

Sandiwara obat-obatan

Dan berita-berita yang meragukan

Kami bermimpi punya rumah untuk anak-anak

Tapi bersama hari-hari pengap yang menggelinding

Kami harus angkat kaki

Karena kami adalah gelandangan

Solo, Oktober 87

Share your love

One comment

  1. Keaslian Ide
    4
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    5
    Kedalaman Makna
    5
    Keindahan Bahasa
    4
    4.2/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Suara dari Rumah-Rumah Miring” menggambarkan kehidupan yang penuh tantangan dan ketidakpastian. Penggambaran yang sangat kuat tentang kebisingan dan kesesakan di dalam rumah yang miring menciptakan suasana yang mendalam dan realistis. Penulis berhasil menangkap esensi kehidupan sehari-hari para gelandangan, dengan detail yang sangat konkret, seperti ‘cicit tikus’ dan ‘tumpukan gombal-gombal’, yang menciptakan visualisasi yang kuat. Keindahan bahasa yang digunakan, meskipun terkesan sederhana, mampu menyampaikan emosi yang dalam dan menggugah. Ada nuansa keputusasaan namun juga harapan, terutama dalam pengharapan akan masa depan anak-anak. Ide untuk menggunakan rumah miring sebagai simbol kehidupan yang tidak seimbang dan penuh tantangan adalah sesuatu yang menarik dan orisinal. Kedalaman makna puisi ini terletak pada kontras antara impian dan kenyataan pahit yang dihadapi, yang membuat pembaca merenungkan kondisi sosial yang lebih luas. Namun, elemen kejutan dalam puisi ini terasa kurang, karena tema yang diangkat cukup umum dalam konteks sastra. Secara keseluruhan, puisi ini memberikan resonansi emosional yang kuat dan menggugah kesadaran.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *