Kuburan Purwoloyo

Widji Thukul

di sini terbaring

mbok Cip

yang mati di rumah

karena ke rumah sakit

tak ada biaya

di sini terbaring

pak Pin

yang mati terkejut

karena rumahnya tergusur

di tanah ini

terkubur orang-orang yang

sepanjang hidupnya memburuh

terhisap dan menanggung hutang

di sini

gali-gali

tukang becak

orang-orang kampung

yang berjasa dalam setiap Pemilu

terbaring

dan keadilan masih saja hanya janji

di sini

kubaca kembali

: sejarah kita belum berubah!

jagalan, kalangan

solo, 25 oktober 88

Share your love

One comment

  1. Keaslian Ide
    5
    Elemen Kejutan
    4
    Kekuatan Emosi
    5
    Kedalaman Makna
    4
    Keindahan Bahasa
    3
    4.2/5
    OVERALL SCORE

    Puisi ‘Kuburan Purwoloyo’ dengan cemerlang menangkap realitas sosial yang getir, menciptakan gambaran yang tajam tentang ketidakadilan dan pengorbanan masyarakat. Penulis memanfaatkan bahasa yang lugas dan langsung, memperkuat pesan emosional yang mendalam. Gaya naratifnya memberikan suara kepada mereka yang sering terabaikan, menjadikan puisi ini sangat relevan dalam konteks perjuangan kelas dan keadilan sosial. Keberanian untuk menyoroti ketidakadilan ini, serta menggambarkan pengalaman hidup dan kematian para tokoh yang terpinggirkan, membawa pembaca pada refleksi yang mendalam. Meski begitu, ada kalanya penggunaan bahasa yang sederhana mengurangi keindahan estetik puisi ini, yang seharusnya bisa lebih berwarna. Namun, kekuatan emosionalnya sangat kuat, dan ide yang disampaikan sangat orisinal, mencerminkan realitas yang sering diabaikan. Kesimpulannya, puisi ini tidak hanya menggugah, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenungkan kondisi sosial yang ada. Momen-momen kejutan dalam penggambaran kematian dan keadilan yang tak kunjung datang juga menambah daya tarik puisi ini.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *