Dewa Ruci

Goenawan Mohamad

Masukkan tubuhmu yang gempal
ke liang kuping ini, kata Dewa Ruci

Bima mencoba mengerti, tapi tak ada yang akan mengerti
kecuali ikan-ikan yang menyusup ke dalam laut
tak ingin dengarkan ombak.

Di palung hitam itu, di antara kapal-kapal purba
yang tenggelam, diam menolak doa
yang direduksi.

Hanya dengan itu Bima yakin.

Dan ia pun memasuki dewa kecil itu, seperti
memasuki yang tak ada

Ia tak tahu apakah ia jadi sakti
Ia tak tahu apakah ia berbahagia

Sedetik kemudian Dewa Ruci jadi ombak.

Masukkan tubuhmu yang tersisa, Bima,
ke dalam ada.

2018

Share your love

One comment

  1. Keaslian Ide
    5
    Elemen Kejutan
    3
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    4
    Keindahan Bahasa
    4
    4/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Dewa Ruci” menyuguhkan sebuah perjalanan batin yang dalam dan penuh dengan simbolisme. Dalam penggambaran Bima yang mencoba memahami Dewa Ruci, terungkap tema pencarian jati diri yang universal. Pilihan kata yang digunakan menciptakan visual yang kuat, terutama ketika menggambarkan suasana palung hitam dan ikan-ikan yang menyelami lautan. Namun, meskipun keindahan bahasa terasa, ada kalanya penggunaan frasa yang kompleks bisa membingungkan pembaca. Keaslian ide terasa menonjol, mengingat puisi ini berani mengangkat mitologi dengan sentuhan personal. Kedalaman makna yang dihadirkan memberikan ruang bagi pembaca untuk merenungkan makna kehidupan dan pencarian makna itu sendiri. Elemen kejutan, walaupun ada, bisa lebih diperkuat untuk memberikan dampak yang lebih mendalam. Secara keseluruhan, puisi ini adalah karya yang menggugah, meski masih ada ruang untuk eksplorasi lebih lanjut dalam penyampaian pesannya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *