Kenangan

Chairil Anwar

Untuk Karinah Moordjono

Kadang

Di antara jeriji itu itu saja

Mereksmi memberi warna

Benda usang dilupa

Ah! tercebar rasanya diri

Membubung tinggi atas kini

Sejenak

Saja. Halus rapuh ini jalinan kenang

Hancur hilang belum dipegang

Terhentak

Kembali di itu itu saja

Jiwa bertanya; Dari buah

Hidup kan banyakan jatuh ke tanah?

Menyelubung nyesak penyesalan pernah menyia-nyia

Share your love

One comment

  1. Keaslian Ide
    4
    Elemen Kejutan
    2
    Kekuatan Emosi
    4
    Kedalaman Makna
    3
    Keindahan Bahasa
    4
    3.4/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Kenangan” mengajak pembaca untuk merenungkan fragmen-fragmen kehidupan yang terlewatkan. Melalui penggunaan bahasa yang sederhana namun sarat makna, puisi ini berhasil menyentuh perasaan mendalam tentang penyesalan dan kehilangan. Penggunaan kata-kata seperti “jeriji” dan “benda usang” menciptakan gambaran visual yang kuat, menggugah ingatan akan hal-hal yang sering kita abaikan. Namun, meskipun ada keindahan dalam pilihan kata, beberapa frasa terasa sedikit kabur dan dapat membingungkan pembaca. Keaslian ide tentang refleksi hidup dan penyesalan sangat terasa, tetapi pengembangan tema ini bisa lebih eksplisit untuk memberikan dampak yang lebih kuat. Elemen kejutan dalam puisi ini agak kurang, karena perjalanan emosionalnya cukup dapat diprediksi. Secara keseluruhan, “Kenangan” adalah puisi yang menyentuh, meskipun ada ruang untuk perbaikan dalam hal kejelasan dan eksplorasi tema yang lebih mendalam.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *