Aku

Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Share your love

One comment

  1. Keaslian Ide
    5
    Elemen Kejutan
    4
    Kekuatan Emosi
    5
    Kedalaman Makna
    5
    Keindahan Bahasa
    4
    4.6/5
    OVERALL SCORE

    Puisi “Aku” mengekspresikan emosi yang mendalam dan berapi-api, menggambarkan perlawanan individu terhadap nasib dan kematian. Penggunaan frasa seperti ‘Aku ini binatang jalang’ dan ‘Biar peluru menembus kulitku’ menciptakan citra yang kuat, mencerminkan semangat juang yang tak tergoyahkan. Dalam hal keindahan bahasa, pilihan kata yang lugas namun tajam memberikan ritme yang khas, meskipun ada kalanya terasa kasar. Namun, keindahan tersebut tetap terjaga dengan kemampuan penyair merangkai perasaan dan kata-kata dengan baik. Keaslian ide tentang keinginan hidup yang melampaui batas kematian sangat menonjol, membuat puisi ini terasa segar dan penuh energi. Kedalaman makna yang tersirat, terutama dalam konteks perjuangan dan keberanian, menambah dimensi yang lebih berharga pada karya ini. Elemen kejutan juga hadir, terutama ketika pembaca dihadapkan pada pernyataan yang sangat berani dan tak terduga tentang keinginan untuk hidup seribu tahun. Secara keseluruhan, puisi ini sangat menginspirasi dan menggugah, meskipun ada ruang untuk penajaman bahasa yang lebih halus.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *